Murni, Dewi (2019) PEMAHAMAN PEZIARAH TENTANG KONSEP BERKAH (Studi Terhadap Peziarah Makam-makam Keramat di Kota Palembang dengan pendekatan Fenomenologi) SKRIPSI. Other thesis, UIN Raden Fatah Palembang.
|
Text
BAB 1 DEWI MURNI.pdf Download (413kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 5 DEWI MURNI.pdf Download (253kB) | Preview |
Abstract
Skripsi ini berjudul “Pemahaman Peziarah Tentang Konsep Berkah (Studi terhadap Peziarah Makam-makam Keramat di Kota Palembang dengan pendekatan Fenomenologi)”. Tradisi ziarah ke makam para wali atau orang-orang shaleh. Berkah merupakan orientasi penting dalam ritual ziarah. Beberapa orang beranggapan dengan mendatangi atau berziarah ke makam-makam keramat meraka bisa mendapat perantara berkah dari orang-orang tersebut. Pada kalangan muslim etnis Palembang, ziarah merupakan tradisi yang umumnya dilakukan untuk menghormati tokoh yang dianggap suci seperti ulama, raja, maupun pahlawan yang dianggap berjasa. Fenomena ziarah kubur yang terjadi di kota Palembang tidak terlepas dari tradisi turun temurun pada etnis melayu dan etnis cina yang berkembang sejak lama di kota Palembang. Selain itu perilaku ziarah pada masyarakat Palembang terbagi berdasarkan letak georgrafis yaitu antara masyarakat seberang Ulu dan seberang Ilir. Masyarakat Ulu dianggap masih tradisionalis, lain halnya dengan masyarakat Ilir yang dikenal modernis. Penelitian ini dilakukan dengan metode Kualitatif yang bersifat deskriptif dengan pendekatan fenomenologi, yakni berisi gambaran atau penafsiran mengenai objek. Pengalaman ini didasari oleh kesadaran yang terjadi pada suatu kelompok atau individu. Sumber data primer yaitu hasil wawancara dan dokumentasi yang berhubungan langsung dengan tema penelitian, informan yang dijadikan alat kelengkapan data peneliti ialah wawancara langsung dengan penziarah maupun pengurus makam, dan sumber data sekunder adalah hasil survei atau wawancara dan dokumentasi yang bersumber secara tidak langsung. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan, fenomena ziarah kubur yang terjadi di kota Palembang tidak terlepas dari tradisi turun temurun pada etnis melayu dan etnis cina yang berkembang sejak lama. Mengenai perilaku peziarah pada masyarakat Palembang terbagi berdasarkan letak georgrafis yaitu masyarakat seberang ulu dan seberang ilir. Masyarakat ulu dianggap masih sangat tradisionalis, lain halnya dengan masyrakat ilir yang dikenal modernis (terdapat unsur agama dan budaya). Selain itu, pemahaman peziarah terhadap Berkah terbagi menjadi dua: pertama, pemahaman material yaitu upaya untuk memenuhi kepentingan duniawi, maksud dan tujuan peziarah agar memperoleh keberhasilan dalam segala bidang kehidupannya baik keselamatan, keberhasilan, kemakmuran.. Seperti yang terdapat di makam keramat Kiai Muara Ogan telah diamati bahwasanya ziarah suatu upaya yang dapat menunjang pemenuhan kebutuhan material yang sifatnya duniawi. Dalam ritualnya sebagian besar orang-orang berziarah membawa sesajen, makanan, ternakan dan lain-lain. Kedua, pemahaman spiritual yaitu suatu upaya dalam menjangkau dimensi spiritual, pada makam keramat Sabo King-king telah diamati kebanyakan dari masyarakat ketika berziarah hanya membawa badan dan niat tujuannya berziarah sebagai sarana pemenuh kebutuhan spiritual. Untuk pemberian biasanya hanya berupa uang yang dimasukkan ke kotak infaq dan dianggap sebagai sedekah biasa. Kata Kunci: Pemahaman, Masyarakat, Palembang, Ziarah, Berkah.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pemahaman, Masyarakat, Palembang, Ziarah, Berkah |
Subjects: | 300 Ilmu sosial, Sosiologi dan Antropologi > 360 Masalah dan layanan sosial |
Divisions: | Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences |
Depositing User: | UPT Perpustakaan Pusat |
Date Deposited: | 01 Nov 2019 01:44 |
Last Modified: | 01 Nov 2019 01:44 |
URI: | http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/4613 |
Actions (login required)
View Item |