Fitria, Ike (2024) MAKNA 'IBAAD DALAM AL-QUR'AN (ANALISIS SEMANTIK TOSHIHIKO IZUTSU). Undergraduate Thesis thesis, UIN Raden Fatah Palembang.
|
Text
cover upload.pdf Download (191kB) | Preview |
|
|
Text
abstrak upload.pdf Download (489kB) | Preview |
|
![]() |
Text
BAB I upload.pdf Restricted to Registered users only Download (716kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
BAB II upload.pdf Restricted to Registered users only Download (758kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
BAB III upload.pdf Restricted to Registered users only Download (924kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
BAB IV upload.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
BAB V upload.pdf Restricted to Registered users only Download (358kB) | Request a copy |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA upload.pdf Download (402kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Skripsi ini berjudul “Makna ‘Ibaad dalam Al-Qur’an (Analisis Semantik Toshihiko Izutsu)”. Salah satu kata di dalam al-Qur’an yang memiliki makna “hamba Allah” adalah kata ‘ibaad. Kata ‘ibaad di sebutkan 273 kali di dalam al-Qur’an. Seiring berkembangnya zaman, kata ‘ibaad juga mengalami pergeseran makna, adanya pergeseran makna ini, menarik untuk dibahas secara mendalam. Pengungkapan secara mendalam ini akan peneliti analisa dengan menggunakan semantik al-Qur’an yang dikembangkan oleh Toshihiko Izutsu. Analisis data dalam penelitian ini menerapkan metode deskripsi analisis, dengan cara mengumpulkan nash-nash al-Qur’an yang terdapat kata ‘ibaad, kemudian menganalisisnya melalui analisis semantik Toshihiko Izutsu. Langkahnya: mencari makna dasar dan makna relasional menggunakan pendekatan sintagmatik dan paradigmatik, selanjutnya mengkaji aspek singkronik dan diakronik, dengan memperhatikan periode pra-Qur’anik, Qur’anik, dan pasca-Qur’anik, barulah akhirnya mendapatkan kesimpulan yang dikenal dengan sebutan weltanschauung. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa makna kata ‘ibaad memiliki makna “hamba”. Pada periode pra-Qur’anik kata ‘ibaad digunakan untuk merujuk kepada “hamba sahaya” atau “budak”. Pada masa Qur’anik makna kata ‘ibaad mengalami perkembangan makna secara kontekstual, yang awalnya makna “hamba sahaya” menjadi “hamba yang patuh kepada Allah”. Sedangkan dalam periode pasca-Qur’anik makna ‘ibaad masih sama seperti periode Qur’anik, yakni “hamba Allah yang patuh serta ta’at kepada-Nya”. Kata kunci: ‘Ibaad; Al-Qur’an; Semantik Toshihiko Izutsu
Item Type: | Thesis (Undergraduate Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | ‘Ibaad; Al-Qur’an; Semantik Toshihiko Izutsu |
Subjects: | Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam > 76231 - Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (S1) |
Depositing User: | Ike Fitria 2020304027 |
Date Deposited: | 05 Aug 2025 08:15 |
Last Modified: | 05 Aug 2025 08:15 |
URI: | http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/48515 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |