Fitriana, Destiria (2025) ANALISIS SANKSI PIDANA BAGI PELAKU PENGGELEMBUNGAN SUARA PEMILU LEGISLATIF DALAM PASAL 532 UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM MENURUT PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM. Undergraduate Thesis thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG.
|
Text
COVER.pdf Download (19kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (150kB) | Preview |
|
![]() |
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (460kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (745kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
BAB III..pdf Restricted to Registered users only Download (685kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (261kB) | Request a copy |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (416kB) | Preview |
Abstract
Pemilu merupakan agenda lima tahunan negara untuk memilih pemimpin legislatif dan eksekutif. Dengan terselenggaranya pemilu maka terwujudnya sarana demokrasi untuk mewujudkan sirkulasi pemimpin yang menyelenggarakan proses kenegaraan. Namun, terdapat hal yang tidak semestinya terjadi dalam pemilu yaitu penggelembungan suara. Penggelembungan suara adalah memanipulasi pemilu untuk meningkatkan perolehan suara kandidat yang disukai dan mengurangi perolehan suara kandidat lawan. Maka rumusan masalah terkait penelitian ini yaitu: Pertama, Bagaimana Sanksi Pidana Bagi Pelaku Penggelembungan Suara Pada Pemilu Legislatif Dalam Pasal 532 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017. Kedua, Bagaimana Perspektif Hukum Pidana Islam Terhadap Sanksi Pidana Bagi Pelaku Penggelembungan Suara Pada Pemilu Legislatif. Metode penelitian ini menggunakan penelitian yuridis normatif berdasarkan buku dan perundang-undangan serta hukum Islam. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: Sanksi pidana bagi pelaku penggelembungan suara pada pemilu legislatif dalam Pasal 532 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 dengan tegas mengatur ancaman pidana terhadap pelaku penggelembungan suara dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan denda paling banyak Rp48.000.000,00 (empat puluh delapan juta rupiah). Sanksi Hukum Pidana Islam Terhadap Pelaku Penggelembungan Suara Pada Pemilu Legislatif tergolong dalam kategori jarimah ta’zir, yaitu perbuatan melanggar yang larangannya disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadits, namun bentuk dan kadar hukumannya diserahkan kepada kewenangan hakim atau penguasa. Tujuan pemidanaan adalah untuk menjaga kemaslahatan umum (maslahah 'ammah), menciptakan keadilan ('adl), mencegah kejahatan (zawajir), serta memberikan efek perbaikan bagi pelaku (tarbiyah).
Item Type: | Thesis (Undergraduate Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Sanksi, Pidana, Penggelembungan Suara, Pemilu |
Subjects: | Syariah dan Hukum > Hukum Pidana Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74231 - Hukum Pidana Islam (Jinayah) |
Depositing User: | Destiria Fitriana 2130103158 |
Date Deposited: | 11 Aug 2025 08:38 |
Last Modified: | 11 Aug 2025 08:38 |
URI: | http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/48537 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |