Ningsih, Febria (2025) PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA BAGI PELAKU TINDAK PIDANA LOVE SCAMMING DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM (Putusan Nomor: 45/Pid.B/2022/PN.Mgg). Undergraduate Thesis thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG.
|
Text
COVER.pdf Download (344kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK,.pdf Download (198kB) | Preview |
|
![]() |
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
BAB III,.pdf Restricted to Registered users only Download (818kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
BAB IV,.pdf Restricted to Registered users only Download (320kB) | Request a copy |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA,.pdf Download (616kB) | Preview |
Abstract
Perkembangan teknologi telah memudahkan kehidupan, tetapi juga memunculkan kejahatan baru di dunia maya, salah satunya adalah love scamming. Adapun permasalahan yang akan dibahas,yaitu (1) Bagaimana pertanggungjawaban pidana bagi pelaku tindak pidana love scamming (Putusan Nomor: 45/Pid.B/2022/PN.Mgg) (2) Bagaiamana pertanggungjawaban pidana bagi pelaku tindak pidana love scamming dalam perspektif hukum pidana islam. Penelitian ini termasuk penelitian pustaka (library research), Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan studi dokumen dari buku-buku dan bahan-bahan pustaka lainnya yang berkaitan dengan tindak pidana penipuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertanggungjawaban pidana terhadap pelaku tindak pidana love scamming dalam Putusan No. 45/Pid.B/2022/PN.Mgg, dengan pendekatan yuridis, filosofis, sosiologis, serta perspektif hukum pidana Islam. Penulis berpendapat bahwa hukuman dua tahun penjara terhadap Wiwit Tricia dan Linda Tampubolon belum mencerminkan keadilan substantif. Secara yuridis, dakwaan hanya berdasar Pasal 378 KUHP tanpa mempertimbangkan unsur elektronik yang relevan dengan UU ITE, yang mencerminkan keterbatasan akibat asas ultra petita. Secara filosofis, keadilan distributif menurut Aristoteles tidak tercapai karena hukuman tidak sebanding dengan kerugian korban. Dalam pandangan utilitarianisme Bentham, putusan ini tidak efektif menciptakan efek jera atau mencegah kejahatan serupa. Secara sosiologis, kasus ini menunjukkan adanya ketertinggalan hukum (law lag) dan rendahnya literasi digital masyarakat. Dalam perspektif hukum pidana Islam, perbuatan terdakwa termasuk dalam kategori jarimah ta'zir, yaitu kejahatan yang hukumannya ditentukan oleh hakim. Hukuman yang proporsional berupa kurungan dan denda dinilai adil karena memenuhi unsur keadilan, efek jera, dan pembinaan moral. Dengan demikian, pendekatan hukum nasional perlu bersinergi dengan nilai-nilai keadilan substantif agar mampu merespons dinamika kejahatan digital yang terus berkembang.
Item Type: | Thesis (Undergraduate Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Love Scamming, Putusan, Hukum Pidana Islam |
Subjects: | Syariah dan Hukum > Hukum Pidana Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74231 - Hukum Pidana Islam (Jinayah) |
Depositing User: | Febria Ningsih 2130103112 |
Date Deposited: | 12 Aug 2025 08:30 |
Last Modified: | 12 Aug 2025 08:30 |
URI: | http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/48675 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |