KIPRAH DAKWAH GURU SYUKUR DALAM KOMUNITAS MELAYU JAMBI (Studi Analisis Isi pada Teks Ajaran Dakwah Peninggalan Guru Syukur)

ZULQARNIN, ZULQARNIN (2020) KIPRAH DAKWAH GURU SYUKUR DALAM KOMUNITAS MELAYU JAMBI (Studi Analisis Isi pada Teks Ajaran Dakwah Peninggalan Guru Syukur). Doctoral thesis, Universitas Islam Negeri Raden Fatah.

[img]
Preview
Text
Lengkap (1) OK.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Disertasi ini dilatar belakangi oleh ditemukannya fenomena peradaban Islam Melayu Nusantara masa lalu di kawasan komunitas Melayu Jambi, yang berbentuk teks syair dakwah dari Guru Syukur (G.Syukur), hampir 300 bait. Teks ini berasal dari rekaman masyarakat atas penyampaian dakwah G.Syukur pada zaman enam puluhan, yang ditemukan di desa Ladang Panjang Kabupaten Sarolangun Jambi. Teks ini merupakan wujud peradaban sebagai bukti eksistensi peradaban Melayu dalam bentuk peradaban Religi, di samping juga merupakan fenomena kebudayaan Melayu Nusantara, karena sifat teksnya yang berbentuk syair, yang merupakan salah satu dari bentuk sastra Melayu Nusantara. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan Keunikan Model Dakwah G.Syukur yang terwujud dalam teks syair tersebut. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini meliputi; 1) Apa saja Jenis Pesan/Ajaran Dakwah yang disampaikan G.Syukur dalam Teks Suntingan Naskah Ladang Panjang; 2).Apa saja Jenis Imbawan Pesan (motivasi pesan) dakwah G.Syukur dalam Teks tersebut; 3)Apa Saja Jenis Syair, Pola Persajakan dan bagaimana Pembentukan Persajakan SyairG.Syukur dalam Teks tersebut, dan bagaimana isinya;4)Bagaimana Efektivitas Dakwah G.Syukur? Penelitian ini dilakukan terhadap Teks Syair Dakwah G.Syukur Naskah Ladang Panjang di Propinsi Jambi, dengan menggunakan teknik Analisis Isi. Penelitian ini menemukan bahwa ada empat macam tema pesan dakwah G.Syukur, yaitu: pesan dakwah keaqidahan, pesan dakwah kesyari‟atan(ibadah dan hukum-hukum), pesan dakwah bertema dengan akhlak, pesan dakwah dengan tema gabungan.Imbauan pesan yang digunakan G.Syukur terdiri dari Imbawan Rasional, Imbauan Emosional, Imbauan Takut, Imbawan Ganjaran, Imbauan Motivasional. Temuan lainnya adalah bahwa bentuk “syair” (puisi) yang digunakan G.Syukur dalam dakwahnya berupa syair yang berisi 4 baris sebait, dan lebih dominan syair 2 baris sebait. Adapun pola persajakan yang digunakan G.Syukur pada bait-bait syairnya yang terdiri dari 4 baris, semuanya berpola: (aaaa)/(bbbb), yang disebut rima sama, yakni mengandung kesamaan bunyi akhir pada semua barisnya. Sedangkan pada bait-bait syairnya yang terdiri dari2 barisberpola (aa)/(bb). Pembentukan Persajakan Syair Guru Syukur terdiri dari: a. pemilihan kata (diksi) yang sama/mempunyai kemiripan bunyi akhir, b. xiv pengulangan suku kata yang sama, c. pengubahan struktur kalimat, d. campur kode bahasa lain, e. penambahan kata io. Penemuan selanjutnya bahwa dakwah bermedia syair yang dijalani G.Syukur pada pertengahan abad 19, ditinjau dari sudut Psikologi Dakwah dapat dikatakan efektif, terbukti dengan terdapatnya lima ciri dakwah yang efektif pada pesan dan aktivitas dakwah G.Syukur, yaitu:1)Dakwah G.Syukur dapat memberikan pengertian pada masyarakat (mad‟u) dari apa yang didakwahkannya; 2)dapat membuat masyarakat (mad‟u) merasa terhibur oleh dakwah yang mereka terima; 3)berhasil meningkatkan hubungan baik antara da‟i dan masyarakatnya; 4)dapat merubah sikap masyarakat(mad‟u);5)berhasil memancing respon masyarakat berupa tindakan.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: 900 Sejarah dan Geografi > Sejarah (Umum)
Depositing User: PPS Pasca Sarjana
Date Deposited: 14 Jan 2020 06:56
Last Modified: 14 Jan 2020 07:01
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/5604

Actions (login required)

View Item View Item