PERANAN DEPATI AMIR DALAM PERANG MELAWAN KOLONIAL BELANDA TAHUN 1848-1850 DI PULAU BANGKA

PITRIA, PITRIA (2014) PERANAN DEPATI AMIR DALAM PERANG MELAWAN KOLONIAL BELANDA TAHUN 1848-1850 DI PULAU BANGKA. Masters thesis, UIN RADEN FATAH PALEMBANG.

[img]
Preview
Text
PITRIA.pdf

Download (776kB) | Preview

Abstract

Tesis yang berjudul “Peranan Depati Amir dalam Perang Melawan Kolonial Belanda Tahun 1848-1850 di Pulau Bangka” dilatar belakangi oleh adanya rasa ketidakadilan yang dirasakan oleh para elit tradisional (depati, batin, krio) dan rakyat biasa terutama umat Islam. Ketidakadilan yang dirasakan penduduk pulau Bangka setelah Belanda berhasil menguasai Kesultanan Palembang. Ketidakadilan tersebut bertambah setelah adanya penghapusan Kesultanan Palembang Darussalam oleh pemerintah Belanda. Ketidakadilan itulah yang akhirnya menyebabkan terjadinya pemberontakan dalam bentuk peperangan. Adapun tujuan penelitian ini adalah: a. Untuk mengungkap faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perlawanan Depati Amir terhadap kolonial Belanda. b. Untuk mengetahui kedudukan dan peran Depati Amir secara politis dan sosiologis. c. Untuk mengetahui pengaruh perang Bangka terhadap kehidupan sosial masyarakat. Penelitian dalam tesis ini menggunakan metodologi penelitian sejarah dengan tahapan-tahapannya. Adapun data yang digunakan adalah data yang diperoleh dari sumber primer, seperti naskah “De Muiterij Van Amir of Banka in 1850” dan data skunder berasal dari hasil penelitian terdahulu yang dianggap relevan dengan penelitiaan ini. Studi ini merupakan penelitian pustaka (library research) dengan menggunakan metode deskriptif-analisis, yaitu penulis berupaya memaparkan kondisi masyakarakat Bangka secara umum kemudian mendeskripsikan faktor-faktor penyebab terjadinya perlawanan yang dipimpin oleh Depati Amir kepada kolonial Belanda. Kemudian dilakukan analisis dengan interpretasi yang berkaitan dengan peranan Depati Amir dalam perang melawan kolonial Belanda di pulau Bangka. Dari hasil analisis diketahui bahwa perlawanan yang dipimpin oleh Depati Amir disebabkan adanya keikutsertaan bangsa asing (Belanda) dalam pemerintahan di pulau Bangka. Secara umum faktor perlawanan yang dipimpin Depati Amir disebabkan adanya penindasan terhadap rakyat, kerja paksa, sistem dan hukum adat, eksploitasi timah dan ekonomi. Sedangkan faktor perlawanan secara khusus mengenai penuntutan hak dan kewajiban, penangkapan maupun fitnah yang diberikan Belanda kepada Depati Amir. Kedua faktor tersebut yang memicu terjadinya perang Bangka. Peperangan tersebut mulai dari kampung Lukok sampai Ketiping. Untuk menghadapi pasukan musuh, penduduk Bangka membutuhkan seorang pemimpin perang yang tangguh dan berani, seperti Depati Amir. Selain sebagai panglima perang, depati Amir juga sebagai tokoh agama Islam di daerah tempat tinggalnya. Oleh karena itu, Depati Amir memiliki karisma yang tinggi di hadapan rakyat Bangka terutama umat Islam. Karisma tersebut mempermudah dirinya memobilisasi massa di daerah pedalaman untuk ikut berperang atas nama agama. Dalam peperangan itu, Depati Amir menggunakan taktik perang gerilya untuk mempersulit pasukan musuh melawan balik. Namun, di sisi lain peperangan tersebut membawa pengaruh besar terhadap kehidupan sosial masyarakat. Segala bentuk penindasan yang menyebabkan ketidakadilan mulai dihapuskan oleh pemerintah Belanda dengan membuat kebijakan-kebijakan yang baru.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Peranan, Depati Amir, perang Bangka dan kolonial Belanda
Subjects: 900 Sejarah dan Geografi > Sejarah (Umum)
Depositing User: PPS Pasca Sarjana
Date Deposited: 12 Feb 2020 03:45
Last Modified: 12 Feb 2020 03:45
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/6328

Actions (login required)

View Item View Item