PERKAWINAN DI BAWAH TANGAN DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 1974 DAN FIQIH MUNAKAHAT

RUSKAM, SU’AIDI (2012) PERKAWINAN DI BAWAH TANGAN DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 1974 DAN FIQIH MUNAKAHAT. Masters thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG.

[img]
Preview
Text
A-cover dan Halaman persetujuan (1).pdf

Download (225kB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab1 (1).pdf

Download (149kB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab2 (1).pdf

Download (287kB) | Preview

Abstract

Tesis ini berjudul Perkawinan di bawah tangan dalam perspektif Unndang-Undang No. I tahun 1974 dan fiqih Munakahat. Bila perkawinan yang tidak memperhatikan peraturan atau undang-undang perkawinan, akan banyak menimbulkan permasalahan bagi pelakunya. Dengan alasan pembenaran perkawinan yang dilakukan melalui berbagai macam cara seperti kawin kontrak, kawin siri, kawin lari hingga perkawinan yang populer di masyarakat adalah perkawinan yang ingin proses cepat dan mudah dilakukan. Yang oleh masyarakat lebih dikenal dengan perkawinan di bawah tangan, perkawinan yang dilakukan menurut aturan agama lengkap rukun dan syaratnya, tetapi perkawinan tersebut tidak dicatat di kantor pencatatan nikah.Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah; Untuk mengetahui analisis hukum Islam terhadap perkawinan di bawah tangan menurut undang-undang perkawinan. Untuk mengetahui analisis hukum Islam terhadap akibat hukum perkawinan di bawah tangan tentang kedudukan isteri, anak, dan harta kekayaan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan filsafat hukum Islam dengan mendasarkan pada argumen teleologis untuk dapat mengkaji aspek hukum terhadap pentingnya ketegasan dalam Undang-Undang No. 1 Th. 1974. Juga melakukan penelitian hukum normatif dengan cara meneliti bahan pustaka atau data skunder disamping melihat kasus-kasus yang berkembang dimasyarakat sebagai bahan pelengkap. Spesifikasi penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitis yaitu berusaha menggambarkan masalah hukum, sistim hukum dan mengkaji secara sistimatis sehingga dapat lebih mudah dipahami. Menurut Hukum Islam, apapun bentuk atau model perkawinan, bila memenuhi rukun dan syaratnya serta dicatat dipencatatan nikah (KUA) perkawinan itu sah dan perkawinan itu mempunyai kekuatan hukum. Perkawinan di bawah tangan yang dilakukan masyarakat banyak merugikan pihak perempuan dan anak-anak karena perkawinan tersebut tidak mempunyai kepastian hukum, karena tidak tidak dicatat dipencatatan nikah dan tidak mempunyai surat atau akta nikah, sehingga suami, isteri, anak tidak dapat melakukan tindakann hukum keperdataan berkaitan dengan rumah tangganya. Akibat dari perkawinan di bawah tangan banyak menimbulkan permasalahan karena ketidak pahaman terhadap Undang – Undang Perkawinan dan lemahnya penegak hukum untuk melindungi para korban.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: PRODI HUKUM ISLAM (S2) TH. 2012
Subjects: Syariah dan Hukum > Hukum (Umum)
Depositing User: PPS Pasca Sarjana
Date Deposited: 04 Mar 2020 03:30
Last Modified: 04 Mar 2020 03:30
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/6587

Actions (login required)

View Item View Item