TRANSAKSI VALUTA ASING DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

Sahara, RITA (2010) TRANSAKSI VALUTA ASING DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM. Masters thesis, UIN RADEN FATAH PALEMBANG.

[img]
Preview
Text
RITA.pdf

Download (259kB) | Preview

Abstract

Valas telah menjadi bagian perdagangan global yang diminati untuk mendapatkan profit dari posisi transaksi yang dilakukan. Problematika transaksi valas semakin berkembang, dari kasus kejahatan valas hingga persoalan legal formal dari transaksi tersebut. Transaksi valas memiliki berbagai bentuk yaitu Transaksi spot, Transaksi forward, Transaksi swap, Transaksi Option. Dari hal tersebut memperlihatkan bahwa pasar valuta asing sudah menjadi bagian aktifitas pasar di dunia, diterima di berbagai kalangan, berbagai persoalan yang berkenaan dengan valas juga menjadi kajian yang terus digali dan dipahami, termasuk di kalangan ekonom Islam, karenanya studi atas Transaksi Valas Dalam Perspektif Ekonomi Islam layak untuk diteliti. Rumusan masalah penelitian adalah (1) Apa Dasar Transaksi Valuta Asing dalam Perspektif Ekonomi Islam?; (2) Dimana Titik Temu Perbedaan Aktifitas Transaksi Valuta Asing?. Batasan masalah studi ini Dasar transaksi valuta asing difokuskan pada berbagai pandangan ahli ekonomi Islam dan ahli fiqh terhadap aktfitas transaksi valas dalam bentuk transaksi tunai (spot), transaksi tunggak (forward), transaksi barter (swap) dan transaksi pilihan (option). Titik temu perbedaan aktifitas transaksi valuta asing dikaji dalam perbandingan (comparative) antar bentuk transaksi yang terjadi berdasarkan penilaian dasar hukumnya. Landasan teori adalah teori perubahan hukum dan Maslahah mursalah. Kajian kepustakaan (Library Research). pendekatan perundang-undangan (statute approach), Pendekatan konsep (conceptional approach), dan pendekatan perbandingan (comparative approach). Analisis data mengunakan metode deskriptif analitis, dan metode content analisis. Hasil penelitian secara umum dasar transaksi valas terletak pada katagori transaksi tunai (spot), jual putus (one shot deal), atau menggunakan tenggang waktu pada saat pertukaran mata uang yang mengalami fluktuasi sebagai salah satu cara melakukan spekulasi. Beberapa ulama menilai kriteria ‘tunai’ atau ‘kontan’ dalam jual beli yang dikembalikan kepada kelaziman pasar yang berlaku meskipun hal itu melewati beberapa jam penyelesaian (settelment-nya) karena proses teknis transaksi. Harga atas pertukaran itu dapat ditentukan berdasarkan kesepakatan antara penjual dan pembeli atau harga pasar (market rate). Menurut prinsip mu’amalah syari’ah, jual beli mata uang yang disetarakan dengan emas (dinar) dan perak (dirham) haruslah dilakukan dengan tunai/kontan (naqdan) agar terhindar dari transaksi ribawi (riba fadhl) dan transaksi spot yang masuk dalam kreteria boleh. Implikasi studi ini transakasi valas tidak dapat lepas dari perkembangan mata uang suatu negara tidak terkecuali di Indonesia. Dalam prosesnya transaksi valas mengalami berbagai dinamika yang kesemuanya bermuara kepada pengendalian variabel-variabel ekonomi untuk menciptakan stabilitas kurs valas, dan untuk itu pemerintah dituntut untuk menciptakan kebijakan-kebijakan yang tepat dalam menciptakan indikator-indikator fundamental ekonomi yang mendukung bagi terciptanya stabilitas dan keterjangkauan kurs valas. Seiring dengan hal tersebut Islam telah memberikan rambu-rambu bertransaksi yang seharusnya menjadi kewajiban para pelaku valas untuk membantu stabilitas keuangan dengan menggunakan konsep transaksi berbasis syari’ah. Apabila aktifitas valas sudah dilakukan dalam nilai-nilai syari’ah, maka kejujuran dan kekuatan transaksi valas di Indonesia dapat dijadikan contoh bagi negara-negara lain. Rekomendasi studi ini kajian terhadap valas menjadi bagian penting yang terus berkembang dan memiliki banyak hal yang bisa dikembangkan dalam studi-studi lanjutan oleh peneliti dan pemerhati dunia perbankan, Seperti studi perbandingan transaksi valas di dunia muslim. Kemudian bagi praktisi ekonomi terutama para pelaku valas dapat lebih memahami etika transaksi valas. Sehingga aktifitas pasar valas dapat menjadi salah satu produksi yang berarti memberi manfaat dalam prinsip kesejahteraan ekonomi.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: EKONOMI SYARIAH (S2)
Subjects: 300 Ilmu sosial, Sosiologi dan Antropologi > 330 Ekonomi
Depositing User: PPS Pasca Sarjana
Date Deposited: 04 Mar 2020 03:59
Last Modified: 04 Mar 2020 03:59
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/6596

Actions (login required)

View Item View Item