MAKNA FALSAFAH KUNTAU DALAM TRADISI PERNIKAHAN DI DESA SEGAMIT KECAMTAN SEMENDE DARAT ULU KABUPATEN MUARA ENIM

Hasanah, Hujjatun (2020) MAKNA FALSAFAH KUNTAU DALAM TRADISI PERNIKAHAN DI DESA SEGAMIT KECAMTAN SEMENDE DARAT ULU KABUPATEN MUARA ENIM. Undergraduate Thesis thesis, UIN RADEN FATAH PALEMBANG.

[img]
Preview
Text
cover ++.pdf

Download (909kB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab 1.pdf

Download (106kB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab 5.pdf

Download (39kB) | Preview

Abstract

Skripsi ini diberi judul “Makna Falsafah Kuntau Dalam Tradisi Pernikahan Di Desa Segamit Kecamatan Semende Darat Ulu Kabupaten Muara Enim ” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui suatu budaya dan warisan dari nenek moyang yang harus di lestarikan, serta untuk mengetahui makna-makna falsafah pada kuntau Semende, keunikan dari kuntau Semende adalah di tampilkannya pada saat resepsi pernikan yang dilihatkan didepan pengantin. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yang pertama, bagaimana falsafah pada simbol dan gerakan kuntau dalam pernikahan di desa Segamit. Kedua, bagaimana tujuan kuntau dalam pernikahan di desa Segamit. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data skunder. Adapun data primer yaitu, guru-guru kuntau di Semende, ketua adat, ketua masyarakat, tokoh agama dan tokoh masyarakat desa. Dan data sekunder yaitu berupa literatur dan dokumen yang ada kaitannya dengan penelitian ini baik berupa buku, jurnal, skripsi dan internet. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kuntau adalah sebuah tradisi lama yang masih dilestarikan dan dikembangkan sampai dengan sekarang. Kuntau Semende mempunyai makna-makna falsafah pada setiap gerakan dan simbol yang digunakan. Terdapat lima falsafah pada gerakan kuntau yang ditampilkan di depan pengantin yakni,gerakan seliput, gerakan kuda-kuda, gerakan duduk, gerakan merayap,dan gerakan tidur. falsafa dari gerakan ini mempunyai arti yang baik terutama untuk kedua pengatin yakni mengisyaratkan agar tetap seiring sejalan dalam berumah tangga, selalu berhati-hati dalam menjalani kehidupan, mempunyai kekutan,kemantapan, dan keteguhan dalam berumah tangga. Adapun alat yang digunakan yakni pisau dua. Dapat diartikan dengan bibir, ketika bibir bergerak harus dengan ucapan yang baik dan perkataan yang baik. Kata kunci: Tradisi, Makna Falsafah kuntau, pernikahan, Semende

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Subjects: 100 Filsafat dan Psikologi > 140 Filsafat (Umum)
?? BL ??
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam > 76232 - Aqidah dan Filsafat Islam
Depositing User: UPT Perpustakaan Pusat
Date Deposited: 01 Mar 2021 03:27
Last Modified: 25 Jul 2021 11:24
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/8377

Actions (login required)

View Item View Item