THALAK DALAM KEADAAN MABUK MENURUT IMAM SYAFI’I.--

Capri, Rahman (2018) THALAK DALAM KEADAAN MABUK MENURUT IMAM SYAFI’I.--. Other thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG.

[img]
Preview
Text
KOVER.pdf

Download (333kB) | Preview
[img]
Preview
Text
5.pdf

Download (30kB) | Preview
[img]
Preview
Text
1.pdf

Download (130kB) | Preview

Abstract

Thalak berasal dari bahasa Arab ithlaq artinya melepasnya suatu ikatan perkawinan dan berakhir hubungan perkawinan. Menurut istilah syarak thalak adalah melepaskan tali perkwinan dan mengakhiri hubungan suami istri. Thalak dalam pengertian adalah putusnya ikatannya perkawinan karena kehendak suami menjatuhkan kepada istri . bertitik tolak dari keterangan tersebut penulis tertarik untuk meneliti dan mengkaji secara mendalam bagaimana pendapat Imam Syafi‟i tentang thalak dalam keadaan mabuk dan metode istimbath hukum yang digunakan oleh Imam Syafi‟i. Jenis penelitian ini adalah kepustakaan (Library Research) yaitu dengan cara mengambil dan mengumpulkan data dari literature yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. Jenis data dalam penelitian ini adalah kualitatif, dan data yang dikumpulkan dianalisis secara deskriptif kualitatif komprotatif. Yakni menggambarkan, menguraikan dan menyajikan seluruh pokok-pokok malasah secara tegas dan sejelas-jelasnya. Hasil penelitian skripsi ini yaitu Mazhab Imam Syafi‟i menyatakan bahwa akibat hukum thalak dalam keadaan mabuk terbagi menjadi dua pendapat; Pertama yaitu Jatuhnya thalak (sah) jika pemabuk itu mukallaf dan wajib kena hukuman atas perbuatannya. Kedua, thalak tidak terjadi (Tidak Sah) karena pemabuk tidak berakal. Sedangkan akal menjadi syarat bagi perlakuan seseorang

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Syariah dan Hukum > Hukum (Umum)
Divisions: Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Law
Depositing User: UPT Perpustakaan Pusat
Date Deposited: 18 Mar 2021 06:03
Last Modified: 18 Mar 2021 06:03
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/8476

Actions (login required)

View Item View Item