NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER KISAH NABI YUSUF AS DALAM SURAT YUSUF

VINA, AGUSTIA (2016) NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER KISAH NABI YUSUF AS DALAM SURAT YUSUF. Diploma thesis, UIN RADEN FATAH PALEMBANG.

[img]
Preview
Text
SKRIPSI VINA AGUSTIA.pdf

Download (814kB) | Preview

Abstract

Skripsi ini diberi judul “NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER KISAH NABI YUSUF AS DALAM SURAT YUSUF” Nabi Yusuf as adalah anak Nabi Ya’qub as. Ia mempunyai wajah yang tampan, dan beliau sangat disayangi oleh ayahnya, melebihi saudara-saudara yang lainnya. Nabi Yusuf as adalah Nabi yang patut di teladani, karena didalam dirinya terdapat nilai akhlak yang sangat baik. Semasa hidupnya penuh dengan berbagai ujian, penderitaan, godaan, perjuangan dan kebahagiaan. Kisah Nabi Yusuf as didalam Al-Qur’an tidaklah seperti kisah-kisah biasa atau dongeng-dongeng yang banyak ditemukan dan menyebar di masyarakat secara turun-temurun yang kadang kala banyak dihiasi dengan hal-hal fiktif, tetapi kisah didalam Al-Qur’an merupakan kisah-kisah yang menceritakan peristiwa�peristiwa yang terjadi pada masa lampau serta disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, melalui wahyu.salah satu kisah tersebut adalah kisah Nabi Yusuf as dalam Al-Qur’an, yaitu pada surat Yusuf, surat ini terdiri dari 111 ayat, termasuk golongan surat Makiyyah karena turunnya di Mekkah sebelum hijrah. Surat ini dinamakan surat Yusuf karena titik berat dari isinya mengenai riwayat Nabi Yusuf as. Riwayat tersebut salah satu diantara cerita-cerita ghaib yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai mukjizat bagi beliau, sedang beliau sebelum diturunkan surat ini tidak mengetahuinya. Diantara sekian banyak kisah dalam Al-Qur’an, kisah Yusuf lah yang terekam dalam satu surat, sebagai standar perilaku yang begitu banyak pesan moral yang terkandung didalamnya dengan perantara adanya penafsiran. Secara khusus tulisan ini berangkat dari dua permasalahan yaitu: bagaimana nilai-nilai pendidikan karakter kisah Nabi Yusuf as, dan bagaimana relevansi nilai-nilai pendidikan karakter kisah Nabi Yusuf as pada masa sekarang. Pembahasan kedua masalah diatas akan dideskripsikan dengan menggunakan pendekatan metode analisis deskriptif kualitatif dengan cara menitikberatkan pada analisis isi (content analysis), yaitu suatu teknik analisis yang dipakai untuk meneliti sekumpulan teks atau dokumen dalam rangka memperoleh pesan-pesan tertentu dengan menggunakan metode ilmiah secara sistematis. Maka dengan analisis isi ini, setelah data terkumpul dan dilakukan peninjauan kembali, selanjutnya penulis berupaya melakukan telaah dan analisis lebih lanjut dengan menggunakan metode tahlili, yaitu suatu metode tafsir yang menjelaskan kandungan ayat Al-Qur’an dari seluruh aspeknya, hal ini dilakukan agar pembahasan lebih terarah sehingga menghasilkan jawaban atas pertanyaan penelitian.dalam memperjuangkan dan mempertahankan kebenaran dan keadilan, keimanan dan ketakwaaan, pengenalan potensi diri dan kebijaksanaan dan pemaaf. Dan adapun relevansi pendidikan karakter kisah Nabi Yusuf as pada masa sekarang yaitu sikap terbuka antara Nabi Yusuf as kepada ayahnya (Nabi Ya’qub as). Dalam konteks sekarang ini, sikap terbuka yang diperlihatkan oleh Nabi Yusuf as kepada Nabi Ya’qub as sebagai seorang ayah kiranya sangat relevan untuk diterapkan dalam kehidupan keluarga. Dimana peran ayah sebagai orang tua sekaligus sebagai pendidik harus memahami keadaan anak-anaknya, harus bersikap terbuka, adil dan bijaksana. Perhatian dan curahan kasih sayang seorang ayah harus bisa dirasakan oleh semua anak-anaknya. Jangan sampai ada perasaan dari sebagian anak yang merasa dibedakan. Kebijaksanaan seorang kepala keluarga.Peristiwa ini menurut Quraish Shihab, merupakan salah satu peristiwa yang sering terjadi pada rumah tangga atau sebuah keluarga “terhormat” yang kurang memperhatikan tuntunan agama. Mereka tahu dan menyadari bahwa perbuatan mereka buruk, tetapi disaat yang sama mereka ingin tampil atau paling tidak diketahui sebagai keluarga terhormat. Yang memelihara nilai-nilai moral. Karena itu kasus yang seperti ini harus ditutup dan dianggap seakan-akan tidak pernah ada. Raja yang adil/menegakkan keadilan. Kalau melihat konteks sekarang sifat-sifat raja tersebut kiranya sangat relevan kalau dimiliki para pemimpin negara dalam rangka melaksanakan tugas kenegaraan dalam mencapai kemakmuran. Dimana masa sekarang merupakan suatu masa yang sangat kompleks sebagai sebuah Sunnatullah dengan bertambahnya usia zaman dan jumlah penduduk, maka akan bertambah pula problematika yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Permintaan jabatan/profesionalitas. Sebagai dasar untuk membolehkan seseorang mencalonkan diri atau berkampanye untuk dirinya selama motivasinya untuk kepentingan masyarakat serta merasa mampu atas jabatan tersebut. lanjut, Quraish Shihab, syarat bagi pejabat serta berlaku umum kapan dan dimana saja, yaitu memegang jabatan haruslah benar-benar amat tekun, memelihara amanah dan amat berpengetahuan.Kesabaran.Mungkin kita dapat menarik hikmah dari kisah Nabi Yusuf as sebagai cermin dari sikap kesabarannya dalam menghadapi dan melewati cobaan yang menimpanya.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? L1 ??
Divisions: Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Education
Depositing User: UPT Perpustakaan Pusat
Date Deposited: 06 Jul 2021 09:01
Last Modified: 06 Jul 2021 09:01
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/8965

Actions (login required)

View Item View Item