NOBLANA, ADIB (2019) KONSEP INSAN KAMIL DAN RELEVANSINYA DENGANTUJUAN PENDIDIKAN ISLAM DI MADRASAH: STUDI ATAS PEMIKIRAN AYATULLAH KHOMEINI. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Raden Fatah.
Archive
topdf (1).zip Download (673kB) |
Abstract
ABSTRAK Tesis ini berjudul Konsep Insan Kamil dan Relevansinya dengan Tujuan Pendidikan Islam di Madrasah: Studi atas Pemikiran Ayatullah Khomeini Kajian dalam penelitian ini adalah; bagaimana konsep Insan Kamil menurut pemikiran Ayatullah Khomeini dan bagaimana relevansi konsep Insan Kamil menurut pemikiran Ayatullah Khomeini dengan tujuan pendidikan Islam di madrasah dan aktualisasinya pada pendidikan di madrasah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif library research dengan melakukan studi atau penelaahan secara teliti terhadap literatur-literatur yang berkaitan dengan pokok bahasan penelitian. Maka data yang dijadikan rujukan ada dua, pertama, data primer berupa data yang diambil dari sumber langsung yaitu buku-buku karangan Khomeini dan artikel yang ditulis Khomeini. Kedua, data sekunder yaitu data penunjang yang bersumber dari buku-buku, artikel di majalah maupun website, tesis, skripsi dan jurnal-jurnal, yang ada relevansinya dengan pokok bahasan. Untuk mencapai tujuan yang dimaksud, maka kajian dianalisa dengan menggunakan metode reduksi data, display data dan terakhir yaitu verfikasi data dan menggunakan pendekatan filosofis sehingga ditemukan kesimpulan yang valid. Adapun hasil dari penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut; Pertama, Insan Kamil menurut Khomeini adalah seseorang yang bertauhid kepada Allah, tidak menggunjing, tidak sembarangan memfitnah dan tidak akan iri kepada saudaranya sesama muslim, tidak akan korupsi, salat lima waktu, berpuasa, banyak membaca al-Quran dan tidak ke tempat-tempat maksiat, selalu menjaga percakapannya, hatinya mempunyai niat yang baik, tangannya senantiasa bersifat pemurah, senjatanya adalah kelembutan kata-katanya, air mukanya jernih, pernyataannya adalah petunjuk, persahabatannya adalah kasih sayang, menguasai ilmu pengetahuan seperti agama, sosial, politik, sains, filsafat, sejarah, sastra dan ilmu-ilmu teknik serta membangun negara dan bangsanya. Muhammad SAW adalah penampakan paling sempurna dari Allah SWT, sebagai contoh Insan Kamil dan contoh bagi manusia. Konsep Insan Kamil dalam pemikiran Khomeini ini memiliki kehasan yaitu aplikatif, ketimbang teoritis-filosofis. Kedua, Insan Kamil menurut Khomeini relevan dengan tujuan pendidikan madrasah yaitu mengantarkan peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah, berakhlak mulia, berkepribadian agamis, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta mampu mengaktualisasikan diri dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Dalam upaya mengaktualisasikan tujuan pendidikan konsep Insan Kamil diperlukan berbagai aspek penting di madrasah, salah satunya adalah guru sebagai pendidik. Khomeini mengemukakan untuk menghasilkan Insan Kamil maka dibutuhkan guru yang Insan Kamil juga. Guru harus memiliki kompetensi pribadi, sosial, akademik dan profesional, guru harus memahami dan menerjemahkan konsep Insan Kamil, guru juga harus mampu menjadi teladan bagi peserta didik. Jadi dalam aktualisasi konsep tujuan pendidikan Insan Kamil, guru adalah elemen penting untuk keberhasilan, yang indikatornya adalah Insan Kamil sebagai hasilnya.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | ?? L1 ?? |
Depositing User: | PPS Pasca Sarjana |
Date Deposited: | 27 Dec 2019 04:01 |
Last Modified: | 27 Dec 2019 04:01 |
URI: | http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/5281 |
Actions (login required)
View Item |