EFENDI, BUJANG (2017) ETIKA POLITIK ISLAM INDONESIA: Studi atas Konsep dan Aksi Politik M. Natsir (1908-1993). Undergraduate Thesis thesis, UIN RADEN FATAH PALEMBANG.
|
Text
bujang efendi 11421801.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Etika politik merupakan suatu tema yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, tidak hanya menjadi sebuah acuan, maupun konsep ideal semata. Seyogyanya, etika politik bisa menjadi sumbangan terbesar dalam pembangunan politik dan etika politik dibangun tentunya yang diwarnai nilai-nilai Islam. Sehingga menjadi sebuah panduan untuk diterapkan dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Etika politik Islam Indonesia kajian atas konsep dan aksi Mohammad Natsir 1908-1993 yang dibahas ini bukan suatu kebetulan semata. Namun, membaca fenomena saat ini, penyalagunaan wewenang kerap kali terjadi. Sehingga menumbuhkan sikap korup, suap, dan lainnya. Menelusuri rekam jejak sang tokoh nasionalis muslim ini seperti Mohammad Natsir pada etika politik Islamnya merupakan suatu tawaran, dasar, dan ruhnya untuk menjawab problematika umat dan bangsa. Oleh karena itu, mengemukakan dengan cara hujjah yang tersendiri, langsung atau tidak langsung, akan ketinggian dasar dan ajaran-ajaran Islam. Islam merupakan suatu kebudayaan (aturan) yang lengkap dalam hidup untuk segala pencinta-kemanusiaan dan pencinta- Tuhan. Bagi Natsir, Islam wajib jadi kreterium bagi hidup seorang muslim. Untuk mengetahui jawaban atas permasalahan pada judul tersebut, seperti halnya: bagaimana latar belakang pemikiran politik M. Natsir? Bagaimana konsep dan aksi etika politik Islam Indonesia bagi M. Natsir? Serta bagaimana relevansinya terhadap kondisi saat ini?. Oleh karenanya, maka penulis perlu menelusurinya dengan menggunakan metode sejarah (historis) dengan cara mengumpulkan, mengkritik, menafsirkan, dan mensintesiskan data. Pendekatan ilmu politik. Sedangkan teori yang digunakan adalah teori behaviorial atau sering dikenal dengan teori biografik. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa Mohammad Natsir yang terlahir pada 17 Juli 1908 di Alahan Panjang, Sumatera Barat ini memiliki sosok yang sederhana, intelektual dan konstitusional. Pemikiran maupun tindakan Mohammad Natsir tentang bagaimana tatanan kehidupan dalam bernegara harus mengandung Al-qur’an dan Sunnah. Meskipun pemikirannya yang mengandung kontroversi, tetapi pemikiran tersebut sebagai upaya pencarian landasan intelektual bagi konsep negara dan menjadikannya sebagai instrumen untuk memenuhi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat, baik lahiriah maupunn bathiniah. Hal yang paling kontroversi yakni dalam pemikirannya membolehkan mengadopsi sistem pemerintahan apa saja, asalkan tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam, agar etika dalam berpolitik tetap terjaga dan terpelihara.
Item Type: | Thesis (Undergraduate Thesis) |
---|---|
Subjects: | Syariah dan Hukum > Hukum (Umum) |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > 80230 - Sejarah Peradaban Islam (S1) |
Depositing User: | UPT Perpustakaan Pusat |
Date Deposited: | 14 Sep 2021 01:11 |
Last Modified: | 14 Sep 2021 01:11 |
URI: | http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/10603 |
Actions (login required)
View Item |