DWICKY DEWA TIRTA, DWICKY (2020) AGAMA DAN POLITIK : STUDI TENTANG MEMILIH PEMIMPIN DALAM PERSPEKTIF AGAMA BUDDHA. Undergraduate Thesis thesis, UIN RADEN FATAH.
|
Text
SKRIPSI DWICKY B5 ALHAMDULILLAH FIKS.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Politik adalah kegiatan yang dilakukan dalam suatu negara yang menyangkut proses menentukan tujuan dan melaksanakan tujuan tersebut. Untuk melakukan tujuan itu diperlukan kebijaksanaan umum yang mengatur alokasi sumber daya yang ada. Dan untuk melaksanakan kebijakan itu perlu ada kekuasaan dan kewenangan yang akan dipakai. Agama merupakan pedoman hidup bagi umat manusia dalam rangka memperoleh kebahagiaan. Adapun ajaran dalam agama Buddha yang termuat dalam Khuddhaka Nikaya, Khuddhaka patha. Dhammapada 183: Sabbapapasa karanang, Kusalasau pasampa, Saccitaparoyo dapang yang artinya: Tidak melakukan kejahatan, perbanyak berbuat kebajikan, serta sucikan hati dan pikiran. Kepedulian terhadap lingkungan sosial merupakan salah satu wujud dari keimanan buddhisme. Membangun sosial kemasyarakatan merupakan salah satu cita-cita kesejahteraan manusia yang pada akhirnya dapat membangun kesejahteraan bagi Negara dan bangsa. Penelitian ini memiliki tujuan yang tak terpisahkan dengan apa yang menjadi fokus penelitian yang terdapat pada rumusan masalah, yakni : Bagaimana ajaran dalam agama Buddha tentang memilih pemimpin (Presiden dan Wakil Presiden), dan Bagaimana praktek pelaksanaan pemilihan pemimpin(Pemilu Presiden 2019) di Indonesia saat ini dilihat dengan perspektif agama Buddha. Dalam penelitian ini peneliti lebih memfokuskan terhadap Pemilu pada tingkat nasional, yaitu pemilihan presiden dan wakil presiden di Indonesia yang dipandang dalam perspektif agama Buddha. Pembahasan kedua masalah diatas dideskripsikan dengan menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh berupa pendapat para ahli yang berkaitan dengan politik dan hukum tata negara di Indonesia terkait pemilu presiden dan wakil presiden serta pandangan agama Buddha mengenai politik dan cara memilih pemimpin. Semua data tersebut dihimpun, lalu dilakukan pengklasifikasi data, selanjutnya data dianalisis secara deskriptif kualitatif yaitu dengan cara membahas, menjabarkan, menguraikan, dan mencari hubungan-hubungan masalah yang telah ditelaah kemudian ditarik kesimpulan secara deduktif yaitu menarik kesimpulan dari penjelasan penjelasan yang bersifat umum ditarik ke khusus sehingga penyajian hasil penelitian ini dapat dimengerti dan dipahami dengan mudah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, Bagaimana seharusnya umat Buddha memilih calon pemimpin yang benar, berintegritas, dan adil. Yaitu umat Buddha harus memilih dengan kebijaksanaan dalam semangat Ehipassiko. Ehipassiko itu menggambarkan sifat investigasi agama Buddha, yang di mana agama Budha mengecilkan kepercayaan buta dan mendorong murid-muridnya untuk datang dan melihat secara langsung dan menggunakan kebijaksanaan mereka untuk memberikan penilaian. Kedua, dalam praktek berpolitik saat ini, untuk memilih calon pemimpin umat agama Buddha secara statistik termasuk minoritas dalam kuantitas di negara Indonesia. Sulit untuk agama Buddha dalam memilih pemimpin yang satu agama. Maka dari itu seorang Buddhis memilih pemimpin berdasarkan kapabilitas rekam jejak, moralitas, integritas dan keutamaan-keutamaan ideal kepemimpinan yang dapat menjawab kebutuhan masyarakat.
Item Type: | Thesis (Undergraduate Thesis) |
---|---|
Subjects: | ?? SAA ?? |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam > 76234 - Studi Agama-agama |
Depositing User: | UPT Perpustakaan Pusat |
Date Deposited: | 18 Oct 2021 09:28 |
Last Modified: | 18 Oct 2021 09:28 |
URI: | http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/17543 |
Actions (login required)
View Item |