JULIANTI, INDRI ULVIANA (2021) Strategi Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah dalam Meningkatkan Kualitas Hafalan Santri dengan Metode Takrir. Undergraduate Thesis thesis, UIN RADEN FATAH PALEMBANG.
|
Text
1.pdf Download (503kB) | Preview |
|
|
Text
2.pdf Download (554kB) | Preview |
|
|
Text
3.pdf Download (302kB) | Preview |
|
|
Text
4.pdf Download (398kB) | Preview |
|
|
Text
5.pdf Download (110kB) | Preview |
Abstract
Al-Qur‟an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah SWT yang diperuntukkan bagi manusia, mengimaninya adalah bagian dari rukun iman, disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril AS. Allah SWT menurunkan Al-Qur‟an untuk menjadi undang-undang bagi umat manusia, menjadi petunjuk, sebagai tanda atas kebesaran Rasul, serta penjelasan atas kenabian dan kerasulannya. Juga sebagai dalil yang kuat dihari kemudian dimana akan dikatakan bahwa Al-Qur‟an itu benar-benar diturunkan dari Dzat yang maha bijaksana lagi terpuji.1 Al-Qur‟an yang secara harfiah berarti „bacaan sempurna‟ merupakan suatu nama pilihan Allah yang sangat tepat, karena tidak ada satu bacaan pun sejak manusia mengenal tulisan dan bacaan sekitar lima ribu tahun yang lalu yang dapat menandingi Al-Qur‟an.2 Dalam hal ini Allah SWT menegaskan dalam QS. Al-Hijr : 9 Artinya: Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (QS. Al-Hijr:9. Ayat tersebut telah jelas menerangkan bahwa Allah SWT akan menjaga Al-Qur‟an secara langsung. Allah juga telah mempersiapkan manusia-manusia pilihan Allah SWT yang akan menjadi para Hafizh-Hafizhoh yang menjaga kemurnian kalimat beserta bacaannya. Tidak ada satupun yang bisa mengganti atau mengubah satu kata saja dari Al-Qur‟an.3 Menghafal Al-Qur‟an merupakan pekerjaan yang sangat mulia baik dihadapan Allah SWT maupun dihadapan manusia. Penghafal Al-Qur‟an memegang peranan yang sangat penting dalam menjaga keaslian dan kemurnian Al-Qur‟an. Banyak keutamaan dan manfaat yang diperoleh sang penghafal baik di dunia maupun di akhirat nanti.4 Menghafal Al-Qur‟an tidak boleh semata-mata karena hanya ingin terkenal dan dipuji-puji oleh oleh setiap orang. Mengahafal Al-Qur‟an harus benar-benar niat dari diri sendiri, karena menjadi penghafal AlQur‟an tidak semudah membalikkan telapak tangan. Didalamnya terdapat kerumitan dalam membaca dan pengucapan ayat-ayat Al-Qur‟an dan tidak bisa kita abaikan begitu saja, karena sebuah kesalahan tersebut jika diabaikan akan menjadi suatu dosa. proses menghafal Al-Qur‟an adalah mudah daripada memeliharanya. Banyak sekali penghafal Al-Qur‟an yang mengeluh karena semua hafalannya yang semula baik dan lancar akan tetapi pada suatu saat hafalannya menjadi hilang dari ingatannya. Hal ini terjadi karena tidak adanya pemeliharaan dalam menghafal Al-Qur‟an.
Item Type: | Thesis (Undergraduate Thesis) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 297 Islam > 2x1 Al-Quran dan Ilmu Terkait Dakwah dan Komunikasi > Manajemen Dakwah |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > 70230 - Manajemen Dakwah |
Depositing User: | UPT Perpustakaan Pusat |
Date Deposited: | 25 Oct 2021 01:57 |
Last Modified: | 25 Oct 2021 01:57 |
URI: | http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/17965 |
Actions (login required)
View Item |