KONTEKSTUALISASI MAKNA MILK AL-AIMAN DALAM AL-QUR’AN (STUDI TAFSIR TAHLILI Q.S AN-NISA’: 36)

HUSNA, AULIYA HAYATUL (2021) KONTEKSTUALISASI MAKNA MILK AL-AIMAN DALAM AL-QUR’AN (STUDI TAFSIR TAHLILI Q.S AN-NISA’: 36). Undergraduate Thesis thesis, UIN RADEN FATAH PALEMBANG.

[img]
Preview
Text
1.pdf

Download (124kB) | Preview
[img]
Preview
Text
2.pdf

Download (477kB) | Preview
[img]
Preview
Text
3.pdf

Download (201kB) | Preview
[img]
Preview
Text
4.pdf

Download (291kB) | Preview
[img]
Preview
Text
abstrak.pdf

Download (368kB) | Preview
[img]
Preview
Text
dpustaka.pdf

Download (392kB) | Preview
[img]
Preview
Text
kover.pdf

Download (299kB) | Preview

Abstract

Skripsi ini berjudul “KONTEKSTUALISASI MAKNA MILK AL-AIMAN DALAM AL-QUR’AN (STUDI TAFSIR TAHLILI Q.S AN-NISA’: 36), Al-Qur’an menyebut kepemilikan budak bersamaan dengan lafadz al-yamin sebagaimana termaktub dalam Q.S an-Nisa ayat 36, penyebutan budak atau hamba sahaya dengan lafaz al-yamin dikarenakan seorang budak dikuasai oleh tuannya. Dan kekuasaan sendiri erat hubungannya dengan budak definisi budak sendiri pun terikat 24 jam dengan tuannya. Oleh sebab itu, hamba sahaya tunduk pada tuannya karena mereka tidak memiliki kuasa atas dirinya. Namun di dalam Q.S An-Nisa’: 36 kita dianjurkan untuk berbuat baik dengan hamba sahaya. Konteks kekinian membuat pergeseran makna milk al-aiman disepanjang zaman selalu beruabh-ubah maknanya. Jenis penelitian ini adalah (library research), jenis data yang digunakan kualitatif dengan studi Tafsir Tahlili. Sumber data primer penelitian ini yaitu Al-Qur’an, lalu kitab tafsir, dan buku-buku yang menjelaskan mengenai kontekstualisasi. Dan data sekunder dalam skripsi ini berupa jurnal-jurnal yang membahas mengenai milk al-aiman, dan juga buku yang mendukung penelitian ini. Frasa milk al aiman pada zaman dahulu sering diartikan dengan apa yang ada ditangan kananmu atau hamba sahaya yang telah kamu miliki dikatakan seperti ini karena keterikatan dengan tuannya, Di zaman dahulu makna nya merupakan “apa yang disandarkan pada tangan kananmu” namun mengingat perbudakan sudah dihapuskan dan sudah tidak ada lagi kebanyakan ulama mengartikan milk al-aiman ini dengan apa yang kita miliki baik makhluk hidup maupun benda mati. Apabila dikontekstualisasikan bersamaan dengan kandungan surah An-Nisa’ : 36 dengan saat ini apa yang kita miliki saat ini sudah seharusnya kita jaga dengan baik, misalnya makhluk hidup seperti hewan peliharaan dan lain sebagainya sudah hak mereka yang kita pelihara dan kita pelihara diperlakukan dengan baik dengan cara memberinya makan, merawatnya dan menjaganya dengan baik, sedangkan benda mati ini sendiri sama halnya dengan perlakuan dengan makhluk hidup. Kita sebagai manusia sudah seharusnya berperilaku baik dan mempunyai akhlak yang baik terhadap sesama. Kata Kunci : Perbudakan, Ma Malakat Aymanukum, Kontekstualisasi

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Subjects: 200 Agama > 297 Islam > 2x1 Al-Quran dan Ilmu Terkait
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam > 76231 - Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (S1)
Depositing User: UPT Perpustakaan Pusat
Date Deposited: 29 Dec 2021 04:58
Last Modified: 29 Dec 2021 04:58
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/18874

Actions (login required)

View Item View Item