RIANI, EKA (2022) TRADISI MITONI PADA MASYARAKAT KATOLIK (Studi Kasus Di Desa Harjowinangun Kecamatan Belitang Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur). Undergraduate Thesis thesis, UIN RADEN FATAH PALEMBANG.
Text
1.pdf Download (342kB) |
|
Text
2.pdf Download (261kB) |
|
Text
3.pdf Download (419kB) |
|
Text
4.pdf Download (379kB) |
|
Text
5.pdf Download (153kB) |
|
Text
bstrak.pdf Download (249kB) |
|
Text
dpustaka.pdf Download (373kB) |
|
Text
kover.pdf Download (166kB) |
Abstract
Skripsi ini diberi judul “TRADISI MITONI PADA MASYARAKAT KATOLIK (Studi Kasus Di Desa Harjowinangun Kecamatan Belitang Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur)”. Latar belakang masalah ini didasari oleh banyak masyarakat katolik yang masih melaksanakan tradisi tujuh bulanan dengan mengadakan Genduren yaitu upacara 7 bulanan (mitoni) dan masyarakat Katolik sudah meninggalkan upacara adat mandi dengan tujuh air sumber disertai bunga mawar, melati dan kenanga, lalu berganti baju sebanyak tujuh kali. Adapun rumusan masalah masalahnya sebagai berikut: Bagaimana tradisi mitoni pada masyarakat katolik di Desa Harjowinangun?. Bagaimana peran prodiakon dalam proses ibadat mitoni di Desa Harjowinangun?. Adapun tujuan penelitian untuk memperoleh pemahaman tentang tradisi mitoni pada masyarakat katolik di Desa Harjowinangun dan peran prodiakon dalam proses ibadat mitoni di Desa Harjowinangun. Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field reseach). Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif. Penelitian ini menggunakan dua sumber data yaitu sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah prodiakon dan masyarakat katolik Desa Harjowinangun, sedangkan sumber data sekunder berupa buku, artikel atau jurnal. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah, observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah pelaksanaan tradisi mitoni pada masyarakat Katolik di Desa Harjowinangun dimulai dengan proses persiapan, pelaksanaan gendurenan dan ibadat mitoni. Ibadat mitoni ini dilaksanakan kurang lebih satu jam lamanya. Dimulai dari ritus pembuka, pengantar prodiakon, pernyataan tobat, doa pembuka, pewartaan sabda, pembacaan Injil, homili, doa-doa dan setelah doa bapa Kami diakhir dengan doa penutup. Setelah ibadat mitoni selesai, umat yang mengikuti ibadat mitoni segera keluar ruangan. Kemudian umat menuju ruang makan untuk menikmati hidangan yang sudah disiapkan tuan rumah. Setelah acara makan selesai masyarakat Katolik pulang ke rumah masing-masing. Dalam pelaksanaan Mitoni di Desa Harjowinangun Parodiakon berperan penting dalam memimpin peribadatan mitoni yang dilakukan setelah acara genduren selesai. Dalam pelaksanaan ibadat mitoni ini warna pakaian liturgi di sesuaikan dengan ibadat yang di selenggarakan, prodiakon memakai warna putih yang melambangkan kemuliaan Allah yang sekarang boleh di nikmati oleh umat-Nya. Sarana peribadatan yang di siapkan untuk ibadat mitoni adalah salib dan lilin.
Item Type: | Thesis (Undergraduate Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Wanita Hamil, Genduren, Mitoni, Prodiakon |
Subjects: | 200 Agama > 230 Agama Kristen, KOntekstual, MItologi Kristen Ushuludin dan Pemikiran Islam > Studi Agama - Agama |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam > 76234 - Studi Agama-agama |
Depositing User: | UPT Perpustakaan Pusat |
Date Deposited: | 08 Feb 2022 03:12 |
Last Modified: | 08 Feb 2022 03:12 |
URI: | http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/19297 |
Actions (login required)
View Item |