RAMADHAN, NURUL (2021) OTENTISITAS HADIS TERSIHIRNYA RASULULLAH SAW PERSPEKTIF HASBI ASH – SHIDDIEQY. Undergraduate Thesis thesis, UIN RADEN FATAH PALEMBANG.
Text
1.pdf Download (901kB) |
|
Text
2.pdf Download (740kB) |
|
Text
3.pdf Download (689kB) |
|
Text
4.pdf Download (684kB) |
|
Text
5.pdf Download (1MB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (192kB) |
|
Text
DPUSTAKA.pdf Download (486kB) |
|
Text
KOVER.pdf Download (326kB) |
Abstract
Hasbi Ash-Shiddieqy adalah seorang Ulama modernis yang pemikirannya sangat berpengaruh di Indonesia salah satunya dalam bidang hadis. Selaku tokoh modernis, Hasbi mendudukkan hadis dalam derajat yang sangat tinggi. Oleh sebab itu, Hasbi menolak keshahihan hadis tersihirnya Rasulullah Saw, yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, yang diterima keshahihannya oleh mayoritas ulama ahli hadis. Berangkat dari permasalahan di atas maka, tulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemahaman Hasbi terhadap hadis tersihirnya Rasulullah Saw, serta apa yang menjadi dasar Hasbi menolak keshahihan hadis tersihirnya Rasulullah Saw, dan apa implikasi yang muncul dari penolakan Hasbi terhadap hadis tersebut. Jenis penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif dan bersifat kepustakaan. Sumber data primer penelitian adalah karya-karya Hasbi yang terkait langsung dengan topik penelitian, seperti kitab 2002 Mutiara Hadis, sebuah kitab syarah dari al-lu’lu wa al-Marjan. Adapun sumber data sekunder berupa karya-karya Hasbi lainnya yang berkenaan dengan masalah hadis, dan karya orang lain yang mengkaji pemikirannya. Setelah data terkumpul selanjutnya, dianalisis isinya menggunakan metode analisis-deskriptif. Selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan dengan metode induktif. Dari Analisis yang dilakukan didapatkan bahwa, penolakan Hasbi terhadap hadis tersihirnya Rasulullah Saw, disebabkan pertentangan antara hadis tersebut dengan QS. Al-Furqon 25:8, dan konsep Ismah. Menurutnya Hadis tersihirnya Rasulullah Saw merupakan hadis Ahad yang bermuatan masalah aqidah, sehingga tidak dapat dijadikan hujjah untuk menetapkan keyakinan bahwa Nabi Saw pernah terkena sihir, juga pada hadis ini tidak dapat dilakukan penakwilan terhadap kandungan matannya, karena masalah aqidah tidak dapat disandarkan pada penakwilan semata, tetapi harus disandarkan kepada pemahaman teks (nash Zahir) dan dalil yang Qathi’y.
Item Type: | Thesis (Undergraduate Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Otentisitas, Sihir, Perspektif, Ismah. |
Subjects: | 200 Agama > 297 Islam > 2x2 Hadits dan Ilmu Terkait |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam > 76235 - Ilmu Hadis |
Depositing User: | UPT Perpustakaan Pusat |
Date Deposited: | 15 Feb 2022 08:10 |
Last Modified: | 15 Feb 2022 08:10 |
URI: | http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/19381 |
Actions (login required)
View Item |