TAREKAT DAN KERUKUNAN INTERN UMAT BERAGAMA: STUDI KERUKUNAN SYATTARIYAH DAN TIJANIYAH DI PONDOK BUNTET PESANTREN CIREBON

Muhammad, Torik (2017) TAREKAT DAN KERUKUNAN INTERN UMAT BERAGAMA: STUDI KERUKUNAN SYATTARIYAH DAN TIJANIYAH DI PONDOK BUNTET PESANTREN CIREBON. Doctoral thesis, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang.

[img] Text
cover disertasi kak torik.pdf
Restricted to Registered users only

Download (769kB)

Abstract

ABSTRAK Aliran, mazhab atau institusi keagamaan menyebabkan agama mengalami institusionalisasi dan strukturalisasi. Benturan kepentingan satu mazhab dengan mazhab yang lain akan membuka ruang timbulnya konflik dalam umat beragama. Secara faktual teori tersebut dibuktikan dengan berbagai konflik antar aliran yang terjadi dalam sejarah kelam umat Islam dengan berbagai aspeknya; kalam, filsafat, tasawuf dan sebagainya. Tetapi realitas berbeda terjadi pada Syattariyah dan Tijaniyah di Pondok Buntet Pesantren Cirebon. Mereka dapat hidup di lokasi yang sama dengan rukun dan damai, tanpa ada riak-riak konflik. Secara teoritis realitas tersebut unik dan sekaligus menarik diteliti. Dikatakan unik karena perbedaan aliran tarekat ternyata tidak menimbulkan konflik. Sementara menarik diteliti karena untuk mengetahui apakah tidak terdapat potensi konflik dalam relasi keagamaan dan sosial kedua tarekat tersebut? Kalaupun ada, darimana sumber potensi tersebut? Lalu faktor apa saja yang mampu mendorong terpeliharanya kerukunan? Penelitian. ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Data diperoleh melalui penelitian lapangan (field research) dan studi dokumentasi. Data lapangan diperoleh melalui observasi partisipasi (participant observer) dan wawancara mendalam (in-depth interview). Observasi partisipasi dilakukan di Buntet sebagai lingkungan alamiah dan medan budaya kedua tarekat di atas. Wawancara dilakukan dalam bentuk tidak terstruktur dengan responden yang ditentukan melalui prosedur bola salju (snowball), atau lazim juga disebut prosedur rantai rujukan atau prosedur networking. Sementara studi dokumentasi yaitu mempelajari dokumen terkait kedua tarekat dan Buntet itu sendiri. Setelah terkumpul, selanjutnya data dipilah sesuai tema, didefinisi dan terakhir diinterpretasi dan disimpulkan. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat potensi konflik yang sangat besar dalam relasi Syattarariyah-Tijaniyah Pondok Buntet Pesantren Cirebon serta terdapat pula faktor-faktor yang menyebabkan kerukunan antar kedua aliran keagamaan ini dapat terpelihara dan lestari. Potensi konflik bersumber dari dua faktor: faktor ideologi yaitu perbedaan doktrin pada masing-masing tarekat dan faktor politik ekonomis yang terkait kepemimpinan pesantren dan penguasaan terhadap sumber-sumber ekonomi di pesantren tersebut. Sementara kerukunan dapat terpelihara dan berlangsung lestari karena adanya enam faktor, yaitu kekerabatan, ketokohan Kyai Abbas, kelembagaan Pondok Buntet Pesantren, motivasi kebersamaan dan persamaan, konsensus yang mengatur distribusi kekuasaan dan sumber-sumber ekonomi serta doktrin ketarekatan itu sendiri. Kata kunci: kerukunan, tarekat, Syattariyah, Tijaniyah, Pondok Buntet Pesantren, kekerabatan, Kyai Abbas, konsensus.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam
Depositing User: Fakultas Syariah dan Hukum
Date Deposited: 17 Feb 2022 04:04
Last Modified: 08 Apr 2023 04:30
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/19446

Actions (login required)

View Item View Item