Makna simbolik pada tradisi nyeratus hari di desa ulak embacag kecamatan sanga desa kabupaten musi banyuasin

Firoza, Delfy (2022) Makna simbolik pada tradisi nyeratus hari di desa ulak embacag kecamatan sanga desa kabupaten musi banyuasin. Undergraduate Thesis thesis, UIN RADEN FATAH PALEMBANG.

[img] Text
Skripsi Delfy Firoza(1830301015) Fix.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK Skripsi dengan judul “Makna simbolik pada tradisi nyeratus di Desa Ulak Embacang Kecamatan Sanga Desa Kabupaten Musi Banyuasin ”Pada tahlilan yg memiliki jenis sedekah tertentu dalam memperingatinya seperti halnya pada tahlilan nyeratus hari orang meninggal, khususnya di Desa Ulak Embacang. Pada tahlilan tersebut ada makanan yang khusus dan wajib ada yakni makanan kue apem, serabi dan bubur kacang hijau. Masyarakat di Desa Ulak mempercayai makanan kue apem dan serabi mempunyai nilai kesakralan yang tinggi. Persoalan yang dikaji dalam skripsi ini, yaitu tentang simbol-simbol pada tradisi nyeratus hari dan makna Islami yang terkandung dalam simbol-simbol tradisi nyeratus hari. Tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui simbol-simbol pada tradisi nyeratus hari dan untuk mengetahui makna Islami yang terkandung dalam simbol-simbol tradisi nyeratus hari. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan jenis data kualitatif. Sumber data primer yaitu tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat. Sedangkan sumber data sekunder yaitu buku-buku, karya ilmiah, hasil penelitian, dan literatur lainnya. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan cara redukasi data, penyajian data dan verifikasi (penyimpulan). Adapun hasil dari penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: simbol-simbol dan makna pada tradisi nyeratus hari yaitu terdapat kue apem, serabi dan bubur kacang hijau. Kue Apem merupakan sebagai simbol untuk sebuah permintaan ampunan kepada Allah SWT. Kue apem berwarna merah muda yang melambangkan kelembutan, kebaikan dan kasih sayang. Serabi melambangkan sebuah payung, makna payung di sini adalah payung itulah yang akan membawa jenazah yang dimaksudkan agar perjalanan roh orang yang meninggal maupun yang masih hidup atau orang yang mengantarkan jenazah tersebut selalu dapat menghadap tantangannya dan segala gangguannya dapat dilindungi oleh Allah SWT. Serabi memiliki warna putih yang melambangkan kesederhanaan dan kuah serabi yang biasa disebut dengan kinca memiliki warna coklat yang melambangkan kekuatan hidup atau pondasi kehidupan. Makna bubur kacang hijau yaitu agar dipermudah jalannya orang yang meninggal menuju alam akhirat. Bubur kacang hijau memiliki warna coklat yang melambangkan kekuatan hidup atau pondasi kehidupan. Kata kunci : Makna simbolik, tahlilan, nyeratus hari.

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Subjects: Ushuludin dan Pemikiran Islam > Studi Agama - Agama
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam > 76234 - Studi Agama-agama
Depositing User: Delfy Firoza -
Date Deposited: 23 Aug 2022 08:38
Last Modified: 23 Aug 2022 08:39
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/21832

Actions (login required)

View Item View Item