Nadhiran, Hedhri (2018) EPISTEMOLOGI KRITIK HADIS: Menggagas Paradigma Integrasi-Interkoneksi Dalam Uji Ontentisitas Hadis. NoerFikri, Palembang. ISBN 978-602-447-286-3
|
Text
Epistemologi Kritik Hadis Menggagas Paradigma Integrasi - Interkoneksi Dalam Uji Otentisitas Hadis.pdf Download (3MB) | Preview |
Abstract
Hadis disepakati sebagai sumber ajaran Islam kedua setelah al-Qur’an. Namun, untuk dapat menjadikannya sebagai dasar ajaran, hadis harus melewati uji naqd al-hadis dan fiqh al-hadis. Terkait dengan naqd al-hadis, persoalan yang muncul adalah bagaimana menjadikan sebuah hadis dapat diyakini atau diduga kuat berasal dari Nabi saw., mengingat hadis merupakan data sejarah tentang peristiwa masa lalu, dalam hal ini kehidupan Rasulullah? Apa alat ukur (metode) yang dapat dipakai untuk menguji sebuah hadis hingga diyakini keotentikannya berasal dari Rasulullah saw? Apakah temuan sains dapat dipakai untuk mendukung keakuratan penilaian keshahihan sebuah hadis? Penelitian terhadap kaedah keshahihan hadis yang selama ini menjadi grand theory dalam menilai hadis - menurut beberapa pendapat - memiliki kelemahan dari sisi epistemologi. Kelemahan tersebut berupa penerimaan kebenaran otoritas sebagai uji validitas sanad dan adanya inkonsistensi dalam uji validitas matan. Bagi mereka, otoritas atau kesaksian memiliki tingkat kebenaran yang rendah karena itu berpengaruh terhadap kebenaran informasi yang diterima. Sementara inkonsistensi dalam kritik matan karena lebih mengutamakan uji kritik terhadap format susunan matan, seperti maqlub, idrak dan ziyadah. Untuk menutupi kelemahan epistemologi ini, para pemikir muslim modern mulai mengembangkan metode uji kritik hadis baik berupa rekonstruksi uji kritik matan dan atau kepada penggabungan kritik sanad dan matan secara proporsional dan berimbang dengan menjadikan kedua kritik ini pada posisi yang independen, sejajar dan saling melengkapi. Sementara pada aspek matan, persoalan kesesuaian kandungan matan menjadi perdebatan di kalangan pemikir muslim modern, terutama jika dikaitkan dengan perkembangan sains. Dalam tataran filosofis, upaya pengembangan metode kritik hadis harus diawali dari pengembangan paradigma keilmuan hadis dari sebelumnya bersifat teologis-etik-normatif kepada teologis-logik-empiris, sebagai bentuk adaptasi dan penerimaan terhadap sains modern.
Item Type: | Book |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Epistemologi Hadis, Paradigma, Integrasi, Interkoneksi, Otentisitas, Keshahihan |
Subjects: | 200 Agama > 297 Islam > 2x2 Hadits dan Ilmu Terkait Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Hadits |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam > 76235 - Ilmu Hadis |
Depositing User: | HEDHRI NADHIRAN 197404271997031002 |
Date Deposited: | 10 Apr 2023 01:59 |
Last Modified: | 10 Apr 2023 01:59 |
URI: | http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/26399 |
Actions (login required)
View Item |