Nadhiran, Hedhri (2021) SYEKH NAWAWI AL-BANTANI Analisis Metode Syarah Hadis dalam Kitab Maraqi al-Ubudiyah. NoerFikri, Palembang.
|
Text
Syekh Nawawi al-Bantani Analisis Metode Syarah Hadis Dalam Kitab Maraqi al-Ubudiyah.pdf Download (4MB) | Preview |
Abstract
Hadis merupakan sumber ajaran Islam yang berfungsi sebagai bayan (penjelas) al-Qur’an. Kegagalan memahami hadis akan berimbas pada kegagalan memahami pesan al-Qur’an mengingat sebahagian besar ayat-ayat al-Qur’an bersifat global. Disinilah pentingnya penggunaan metode syarah yang benar untuk mendapatkan pemahaman yang tepat dari sebuah hadis. Salah seorang ulama yang mengambil peran penting ini adalah Syekh Nawawi al-Bantani (1813-1897 M), melalui karyanya, Maraqi al-‘Ubudiyah syarah Bidayatul Hidayah karya Hujjatul Islam Imam al-Ghazali. Sebuah Kitab yang ditulis oleh Sang Imam sebagai panduan tentang tuntunan atau adab dalam beribadah. Pe nelitian tentang metode syarah hadis Syekh Nawawi merupakan sesuatu yang menarik mengingat sosoknya yang cenderung sufistik, padahal dalam tradisi pemikiran Islam, fiqh - bersama dengan aqidah, sering diposisikan pada kutub yang berlawanan dengan tasawuf sehingga muncul istilah syariah vis a vis hakikat. Penelitian menunjukkan bahwa pemahaman hadis Syekh Nawawi al-Bantani bersifat soft textual, meminjam istilah Abdullah Saeed. Ini terlihat dari penerapan prinsip pemahaman hadis berupa prinsip konfirmatif, tematis-komprehensif dan prinsip linguistik. Wujud dari penerapan prinsip ini berupa penyertaan ayat al-Qur’an dan hadis-hadis terkait, di samping memberikan makna terhadap lafaz-lafaz yang dianggap dianggap sebagai istilah kunci dalam matan hadis. Sementara pemahaman terhadap kandungan makna hadis diberikan secara mendalam dengan corak sufistik yang sangat kuat, ditandai dengan uraian tentang hikmah dan anjuran membaca doa ketika melakukan ibadah. Sejalan dengan tipologi soft textual ini, metode syarah yang diaplikasikan Syekh Nawawi al-Bantani berupa syarah al-wasith. Ini terlihat dari terpenuhinya mayoritas unsur pada aspek lafaz, matan dan pemahaman, ketika ia mensyarah. Satu aspek yang luput dari uraiannya adalah tentang sanad hadis, dan ini menjadi satu kelemahan kitab Maraqi al-‘Ubudiyah mengingat syarah pada hakekatnya adalah penjelasan sebuah hadis; baik yang terkait dengan sanad ataupun matannya. Seyogyanya, Syekh Nawawi al-Bantani menempuh cara ini mengingat tasawuf dan fiqh sering ditempatkan pada posisi yang berlawanan karena kaum sufi cenderung ‘sangat longgar’ dalam menggunakan hadis.
Item Type: | Book |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Nawawi al-Bantani,Syarah Hadis, Maraqi al-Ubudiyah, tekstual, kontekstual |
Subjects: | 200 Agama > 297 Islam > 2x2 Hadits dan Ilmu Terkait Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Hadits |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam > 76235 - Ilmu Hadis |
Depositing User: | HEDHRI NADHIRAN 197404271997031002 |
Date Deposited: | 10 Apr 2023 01:59 |
Last Modified: | 10 Apr 2023 01:59 |
URI: | http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/26400 |
Actions (login required)
View Item |