Mely, Triana (2023) Makna estetis islami bangunan rumah adat bengkulah didesa pulau gemantung OKI perspektif Ernst cassirer. Makna estetis islami bangunan rumah adat bengkulah didesa pulau gemantung OKI perspektif Ernst cassirer. pp. 1-24. (Unpublished)
|
Text
JURNAL SKRIPSI MELY (1).pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini berjudul “Makna Estetika Bangunan Rumah Adat Bengkulah di Desa Pulau Gemantung OKI Perspektif Ernst Cassirer”. Rumah adat Bengkulah tepatnya terletak di desa Pulau Gemantung OKI dibangun pada tahun 1897 pada masa pemerintahan pangeran Haji Rais, namun masih berdiri dengan kokoh hingga saat ini. Rumah adat Bengkulah memilki ciri khas yang unik yaitu dipenuhi dengan ukiran khas Palembang melayu dan juga memiliki filosofis adat istiadat maupun kebudayaan. Namun ditengah masyarakat awam rumah adat ini hanya dipandang sebagai rumah yang telah tua dan lapuk tetapi bila dilihat dari sudut pandang kesenian rumah adat Bengkulah ini masih mempunyai makna estetika yang tinggi. Penelitian ini dikaji dengan menggunakan konsep estetika Ernst Cassirer dengan teori simbol ekspresi dan simbol imanen. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: bagaimana simbol ekspresi pada rumah adat Bengkulah OKI perspektif Ernst Cassirer, bagaimana simbol imanen pada rumah adat Bengkulah OKI perspektif Ernst Cassirer. Jenis Penelitian ini ialah penelitian lapangan (field research) dengan bentuk kualitatif. Sumber data yang digunakan ialah sumber data primer, yaitu penulis melakukan wawancara dengan pemilik rumah adat Bengkulah sedangkan untuk sumber data sekunder, penulis melakukan wawancara dengan sejumlah tokoh masyarakat desa Pulau Gemantung. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi dari rumah adat Bengkulah. Analisis data yang digunakan ialah analisis holistika dan deskripsi. Dalam penelitian ini telah ditemukan bahwa simbol yang terdapat pada rumah adat Bengkulah OKI termasuk dalam kategori simbol ekspresi dan simbol Imanen. Simbol ekspresi pada rumah adat Bengkulah antara lain yaitu: 1) simbol ekspresi bahasa yaitu berupa harapan dan doa-doa. 2) ekspresi kepercayaan, yaitu berupa mitos seperti harus berpakaian sopan dan dilarang untuk berkata-kata kotor. 3) ekspresi seni (adat istiadat) yaitu rumah adat Bengkulah mengarah ke matahari terbit yang dipercayai hendak akan memberikan sumber cahaya, harapan dan ketentraman. 4) ekspresi sejarah yaitu simbol rumah adat Bengkulah memberikan informasi mengenai periode tertentu. 5) ekspresi ilmu pengetahuan seni dan sejarah, yaitu unsur pada rumah adat Bengkulah menjadikanya sebagai arsitektur yang berkarakteristik. Sedangkan simbol imanen yang terdapat pada rumah adat Bengkulah meliputi, atap yang bermakna keserasian, bubungan bermakna kelurusan hati, tiang bermakna kesederhanaan, pintu bermakna kesopanan, lantai bermakna melindungi, tangga bermakna menjaga harkat martabat keluarga, selembayung bermakna keperkasaan, lebah begayut bermakna manisnya berumah tangga, hiasan perabung bermakna kesetiakawanan, motif terali Biola bermakna ketertiban dan juga motif Roda Bunga bermakna ketentraman dan kemakmuran.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ernst Cassirer, Aesthetics, Bengkulah Traditional House |
Subjects: | 000 Komputer, Informasi, dan Referensi Umum > Kumpulan Karya Umum, Kutipan, Koleksi Abstrak Umum |
Divisions: | Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam > 76232 - Aqidah dan Filsafat Islam |
Depositing User: | MELY TRIANA 1830302067 |
Date Deposited: | 24 Jul 2023 02:53 |
Last Modified: | 24 Jul 2023 02:53 |
URI: | http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/29119 |
Actions (login required)
View Item |