Anggraeni, Serly (2023) ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SIDOARJO KELAS 1 A TENTANG PEMBERIAN NAFKAH ‘IDDAH TERHADAP ISTRI YANG NUSYU ̅Z DALAM PERKARA CERAI TALAK (Studi Putusan Nomor 671/Pdt.G/2015/PA.Sda). Undergraduate Thesis thesis, UIN Raden Fatah Palembang.
|
Text
COVER SERLY.pdf Download (358kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK SERLY.pdf Download (381kB) | Preview |
|
Text
BAB I SERLY.pdf Restricted to Registered users only Download (624kB) | Request a copy |
||
Text
BAB II SERLY.pdf Restricted to Registered users only Download (977kB) | Request a copy |
||
Text
BAB III SERLY.pdf Restricted to Registered users only Download (671kB) | Request a copy |
||
Text
BAB IV SERLY.pdf Restricted to Registered users only Download (204kB) | Request a copy |
||
|
Text
DAFTAR PUSTAKA SERLY.pdf Download (321kB) | Preview |
Abstract
Ikatan pernikahan dilepaskan dengan pernyataan talak dari suami kepada istri. Ada beberapa faktor yang menyebabkan perceraian ini, salah satunya adalah nusyuz. Dalam pasal 152 KHI ditegaskan bahwa mantan istri berhak mendapatkan nafkah `iddah dari mantan suaminya kecuali nusyuz. Namun kenyataannya dalam putusan Perkara Nomor 671/Pdt.G/2015/PA.Sda, hakim tetap memutuskan untuk memberikan nafkah ‘iddah kepada mantan istri yang nusyuz, maka hal ini bertentangan dengan pasal 152 KHI. Adapun tujuan penelitian ini adalah (1) untuk Mengetahui pertimbangan hakim mengenai pemberian nafkah ‘iddah terhadap istri yang nusyuz dalam perkara cerai talak pada perkara nomor 671/Pdt.G/2015/PA.Sda. (2) Mengetahui perspektif Hukum Islam terhadap pemberian nafkah ‘iddah pada istri yang nusyuz dalam perkara cerai talak pada perkara nomor 671/Pdt.G/2015/PA.Sda. Adapun jenis penelitian adalah penelitian kepustakaan (Library Research) dengan pendekatan kualitatif, yang menjadi sumber data yakni putusan Nomor 671/Pdt.G/2015/PA.Sda. dan beberapa litelaur buku serta teknik yang digunakan yakni deskriptif dari umum ke khusus. Penelitian ini menunjukan bahwa yang menjadi pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Agama Sidoarjo Kelas 1 A yang menjatuhkan putusan untuk tetap memberikan nafkah `iddah kepada istri yang nusyu ̅z adalah karena pemohon atau suami di persidangan tidak mempermasalahkan dan suka rela serta sanggup memberikan nafkah `iddah tersebut kepada mantan istrinya meskipun nafkah yang diberikan tidak sesuai dengan jumlah yang diminta oleh termohon. Oleh karena hakim perdata bersifat pasif, maka hakim tidak dapat memutuskan bahwa istri tidak boleh mendapat nafkah `iddah jika suami telah rela dan sanggup memberikan nafkah `iddah.
Item Type: | Thesis (Undergraduate Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Nafkah ‘iddah, istri nusyu ̅z, maslahah mursalah |
Subjects: | Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal Syakhshiyyah) |
Depositing User: | SERLY ANGGRAENI 1910101023 |
Date Deposited: | 01 Sep 2023 08:15 |
Last Modified: | 01 Sep 2023 08:15 |
URI: | http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/30290 |
Actions (login required)
View Item |