Zahara, Septian (2023) Hukum menikahi perempuan yang hamil akibat zina menurut pandangan tokoh Nahdhatul Ulama' dan tokoh Muhammadiyah Banyuasin. Undergraduate Thesis thesis, UIN Raden Fatah Palembang.
|
Text
Cover.pdf Download (85kB) | Preview |
|
Text
Bab I.pdf Restricted to Registered users only Download (297kB) | Request a copy |
||
Text
Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (336kB) | Request a copy |
||
Text
Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (223kB) | Request a copy |
||
Text
Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (326kB) | Request a copy |
||
Text
Bab V.pdf Restricted to Registered users only Download (89kB) | Request a copy |
||
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (193kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (106kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini membahas argumentasi tentang hukum pernikahan perempuan dalam keadaan hamil menurut pandangan Tokoh Nahdhatul Ulama’ dan Muhammadiyah di Kabupaten Banyuasin dimana masih terjadi perbedaan pendapat dikalangan ulama’. Adapun tujuan penulis dalam penelitain ini adalah untuk mendekripsikan pandangan Tokoh Nahdhatul Ulama’ dan Muhammadiyah di Kabupaten Banyuasin terhadap pernikahan perempuan yang hamil karena zina. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research) yang bersifat deskriptif Kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumen dan wawancara untuk mengetahui secara langsung bagaimana pandangan dari Tokoh Nahdhatul Ulama’ dan Muhammadiyah di Kabupaten Banyuasin terhadap pernikahan perempuan yang hamil karena zina. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Yudridis Sosiologis, sebagai alat anlisis terhadap realitas tersebut dengan tujuan menghasilkan kesimpulan yang atas pokok masalah yang ada dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Hasil penelitian dari Tokoh Nahdhatul Ulama’ dan Muhammadiyah menunjukkan bahwa pandangan dan argumentasi yang sama yaitu membolehkan pernikahan perempuan hamil zina namun terdapat beberapa perbedaan pendapat. Pertama hukumnya sah menikahi perempuan hamil baik yang menikahi itu laki-laki yang menghamilinya maupun bukan yang menghamilinya, sesuai dengan pendapat ulama’ Syafi’iyah. Kedua perempuan hamil diluar nikah boleh dinikahkan harus dengan laki-laki yang menghamilinya, berdasarkan Q.S An-Nur ayat 3, akan tetapi jika ada laki-laki lain yang ingin menikahi perempuan tersebut maka haruslah menunggu sampai melahirkan berdasarkan Q.S At-Thalaq ayat 4, sehingga tidak dikhawatirkan menjadi tercampurnya benih yang sedang di kandung.
Item Type: | Thesis (Undergraduate Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Zina, Nahdhatul Ulama’, Muhammadiyah |
Subjects: | Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzhab |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74233 - Perbandingan Mazhab |
Depositing User: | SEPTIAN ALFIN ZAHARA 1920102031 |
Date Deposited: | 20 May 2024 02:25 |
Last Modified: | 20 May 2024 02:25 |
URI: | http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/37711 |
Actions (login required)
View Item |