PESANTREN KHALAF DAN SALAF DALAM AKAR SOSIO-RELIGI DI PESANTREN DAAR EL-QOLAM GINTUNG DAN PESANTREN SABILUL HASANAH PURWOSARI (2000-2022)

Ilham Dwi Pangestu, Ilham (2024) PESANTREN KHALAF DAN SALAF DALAM AKAR SOSIO-RELIGI DI PESANTREN DAAR EL-QOLAM GINTUNG DAN PESANTREN SABILUL HASANAH PURWOSARI (2000-2022). Masters thesis, Adab dan Humaniora.

WarningThere is a more recent version of this item available.
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (430kB) | Preview
[img] Text
BAB I.docx

Download (102kB)
[img] Text
BAB I.docx

Download (102kB)

Abstract

Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia yang tercatat dalam sejarah, tradisi pesantren telah ada semenjak tahun 1200 hingga 1600-an. Pesantren memiliki peran yang multidimensional; pendidikan, keagamaan, menyelesaikan persoalan-persoalan sosial kemasyarakatan. Pesantren dapat dibedakan berdasarkan karakteristiknya yaitu pesantren salaf (tradisional) dan pesantren khalaf (modern). Objek kajian pada penelitian ini memilih Pesantren Daar el-Qolam sebagai contoh pesantren khalaf (modern) pemilihan ini didasarkan pada eksistensi Daar el-Qolam yang semenjak berdiri tahun 1968 telah mengusung desain pesantren modern, konsistensi ini telah membuat Daar el-Qolam memiliki peran sebagai contoh khususnya pada provinsi Banten. Sedangkan objek kajian pada pesantren salaf (tradisional) diwakili oleh Pesantren Sabilul Hasanah yang merupakan salah satu pesantren besar bertipe salaf di Provinsi Sumatera Selatan, pesantren Sabilul Hasanah yang masih eksis dengan pengajaran salaf, pesantren Sabilul Hasanah terus melakukan penguatan dengan mendirikan program pembelajaran khusus dalam pengkajian kitab salaf. Fenomena penggolongan pesantren sesuai dengan karakteristik sebenarnya ingin mempermudah untuk memahami institusi pesantren, namun disatu sisi membuat pertanyaan apakah peran dan gerakan yang dilakukan baik pesantren tradisional maupun modern itu sama?, maka penulis tertarik untuk melihat akar sosio-religi dari kedua tipe pesantren ini, Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan pendekatan sejarah, langkah-langkah metode penelitian sejarah disusun sebagai berikut, yaitu: Heuristik, Verivikasi, Interpretasi, dan Historiografi. Adapun teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan: (1) kondisi sosial keagamaan masyarakat sekitar pesantren Daar el-Qolam, (2). Untuk menentukan akar historis pesantren, setting sosial dan peran Kiai adalah hal yang menentukan. Setting sosial berdirinya Daar el-Qolam dan Sabilul Hasanah: 1). Kondisi keagamaan masyarakat, 2). Moralitas yang rusak, 3). Kurangnya lembaga pendidikan. b). Diketahui bahwa Kiai sebagai agen melalui pesantren dengan masyarakat adalah relasi dualitas antara individu dan struktur yang saling mempengaruhi(3). Pada bangunan sosio-religi: a). tradisi masyarakat sebelum pesantren berdiri dijalankan pada praktik-praktik seperti selamatan dan hanya aktivitas sholat sehari-hari. (2). Gerakan sosial pesantren dijalankan pada aspek pendidikan (akses pendidikan gratis), Agama (Islamic center, Dakwah keliling, majelis taklim, bersih masjid, PHBI). Ekonomi (Lembaga swadaya masyarakat, pegawai pesantren, laundry, warung).

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: Adab dan Humaniora > Sejarah Peradaban Islam
Divisions: Pascasarjana > Program Magister > 80101 - Sejarah Peradaban Islam (S2)
Depositing User: ILHAM DWI PANGESTU 2030405007
Date Deposited: 29 Aug 2024 07:08
Last Modified: 29 Aug 2024 07:08
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/40714

Available Versions of this Item

Actions (login required)

View Item View Item