PERILAKU KOMUNIKASI MAHASISWA DI TEMPAT HIBURAN MALAM (Studi Pada Diskotik King's Resto Cafe & Lounge Bar Palembang)

Nurmawan, Devi (2024) PERILAKU KOMUNIKASI MAHASISWA DI TEMPAT HIBURAN MALAM (Studi Pada Diskotik King's Resto Cafe & Lounge Bar Palembang). Undergraduate Thesis thesis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

[img] Text
Devi Nurmawan 1720701049.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku komunikasi mahasiswa di tempat hiburan malam. Hipotesis dalam penelitian adalah perilaku mahasiswa dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi mahasiswa akan hiburan yang juga harus dipenuhi. Salah satu hiburan yang ditawarkan adalah tempat hiburan seperti diskotik yang hingga saat ini masih banyak yang tertarik untuk di kunjungi. Mayoritas pengunjung berasal dari kalangan mahasiswa. Mahasiswa yang melakukan clubbing secara berulang-ulang telah membentuk perilaku mereka. Penelitian ini menggunakan teori Berhaviorismer. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang terjadi dalam perilaku komunikasi mahasiswa di tempat hiburan malam (studi pada diskotik king’s resto café & lounge bar palembang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat Mernururt DA awalnya serberlurm saya merngernal termpat serperti itur(Diskotik) kurliah saya masih teratur, rajin datang ker kampurs, kurmpurl barerng serberlurm purlang kurliah dan kertika saya diajak terman ker diskotikawalnya curma mernermani saja. Tapi di minggur serlanjurtnya saya merasa surnturk serhingga merngajak terman saya serberlurmnya burat masurk ker diskotik kermbali, pada akhirnya sertiap ada kiriman urang lerbih dari orangtura mernyisihkan urang sakur itur burat datang ker diskotik lagi. Dari siturlahjam tidur saya mernjadi tidak teratur, saat ada mata kurliah pagi saya sering tidak hadir karerna masih mernganturk. Mernururt MK kalaur saya paling rajin ikurt karerna yang merngajak saya terman derkat. Kertika paturngan bayarnya saya paling serdikit tapi terman-terman sangat perngertian kerurangan saya tidak serbanyak mererka. Tapi terterp kerbersamaan dikosan ataurpurn terman lain tidak ada berdanya, karerna disisni saya tidak purnya saurdara lain serlain mererka, ngga berda-berdain yang alim ataur turkang minurm. “Mernururt AP sermernjak sering datang ker diskotik saya surka merngkolerksi botol minurman berakohol mererk lurar nergeri yang terkernal”. Pernerliti mernermurkan kersamaan informasi dan meringkas perndapat dari narasurmber, pernerliti jurga mernermurkan berperndapat kerterlibatan mahasiswa kertermpat hiburan malam adalah ajakan terman, urnturk merndapatkan rasa sernang dan mernghilangkan berban pikiran sertarasa jernurh, ingin di akuri dan rasa gerngsi yang ingin dianggap gaurl, sertakerburturhan sosial mernyerbabkan mahasiswa germar kertermpat hiburan malam. Dampak nergatif kergermaran mahasiswa kertermpat hiburan malam terhadap kerhidurpan sosial mererk serhari-hari ysng mernganggap kersernangan dan mernikmati materi serbagai turjuran urtama dalam hidurp. Serta, pernyimpangan norma sosial dalam masyarakat dan gangguran kerserhatan riangan. Dampak positifnya adalah mernambah terman serta mernambah perngertahuran bagi mererka yang germar kertermpat hiburan malam. Sikap Positif Berdasarkan data yang di dapatkan berdasarkan hasil observasi dilapangan, diketahui mahasiswa yang juga sebagai informan di tempat hiburan malam mengatakan bahwa ada sisi positif dari hiburan malam tersebut baik secara cepat maupun tidak cepat. Contohnya : mendapatkan banyak teman, mencari kawan, mencari pasangan, menjadi tau fashion dan berbisnis. Di dalam tempat hiburan malam juga seseorang clubber mampu menunjukkan identitas diri sebagai seorang clubber, baik dari fashion, fisik dan kebiasaannya. Saat ini, memang tak sedikit anak muda yang kerajinan dugem (dunia gemerlap). Dugem adalah kebiasaan sebagian anak muda perkotaan atau masyarakat metropolis. Entah sejak kapan istilah dugem mulai populer di kancah gaul anak-anak muda kota besar. Sikap Negatif Di dalam tempat hiburan malampun, seorang mahasiswa clubber tidak luput dari dampak negatif hiburan malam yang dibawa ke aktivitas kampus. Contoh, mengantuk disaat kuliah, tidak konsentrasi, tidur di kelas dan pada akhirnya dapat menghambat pendidikan di kuliah. Setelah ditelaah inti dari penelitian ini adalah mengungkap bagaimana cara mahasiswa menggunakan sikap yang merepresentasikan apa yang mereka sampaikan dalam proses komunikasi. Sikap yang dipilih Mahasiswa sebagai Seorang Clubber Menurut data dari informan yang diketahui merupakan mahasiswa mengatakan mereka memilih keduanya sebagai Mahasiswa dan juga sebagai Clubber, alasannya karena mereka juga memiliki tanggung jawab sebagai Mahasiswa biarpun hidup bersenang senang pada malam harinya untuk melepaskan penat dan stress. yang rata-rata dilakukan sebanyak 2 sampai 3 kali dalam seminggu. Beberapa aktivitas yang dilakukan di night club antara lain seperti merokok, menikmati lagu, minum alkohol, menari. Masyarakat menganggap aktivitas clubbing merupakan aktivitas negatif. Sehingga menurut masyarakat, mahasiswa tidak pantas melakukan aktivitas tersebut, karena menurut pandangan masyarakat bahwa mahasiswa adalah calon intelektual yang dapat memecahkan permasalahan kehidupan dalam masyarakat menjadi memerlukan perubahan penampilan dan gaya dari panggung belakang ke panggung depan atau sebaliknya, dalam Goffman hal tersebut disebut sebagai manajemen kesana. Kata kunci : Perilaku, diskotik, mahasiswa

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Subjects: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan > 70201 - Ilmu Komunikasi
Depositing User: PERPUSTAKAAN FISIP
Date Deposited: 29 Nov 2024 07:04
Last Modified: 29 Nov 2024 07:04
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/42820

Actions (login required)

View Item View Item