JARIYAH BINTI ABD MANAF, NIM. 15901012001 (2019) TINJAUAN FIQH MAWARIS TERHADAP PEMBAGIAN HAK HARTA WARIS BAGI ANAK LUAR NIKAH BERDASARKAN ENAKMEN UNDANG-UNDANG KELUARGA ISLAM DI MALAYSIA. Diploma thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH.
|
Text
HALAMAN JUDUL.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (644kB) | Preview |
|
|
Text
BAB KESIMPULAN DAN SARAN.pdf Download (308kB) | Preview |
|
|
Text
LAMPIRAN-LAMPIRAN KARYA ILMIAH.pdf Download (532kB) | Preview |
Abstract
Pada zaman sekarang peningkatan anak luar nikah menyebabkan timbul isu pewarisan harta waris kepada golongan ini. Anak luar nikah dikategorikan sebagai manusia mukallaf yang diciptakan Allah yang tidak sepatutnya kita mengabaikan golongan ini. Pengkajian yang menyebab judul ini dipilih adalah dikarenakan terdapat banyak permasalahan yang berlaku di dalam pembahagian harta waris bagi anak luar nikah dan pokok masalah dalam penelitian ini yaitu; 1) Bagaimana kedudukan anak luar nikah menurut Hukum Islam; 2) Bagaimana tinjauan fiqh mawaris terhadap pembagian hak harta waris bagi anak luar nikah menurut perundangan di Malaysia; Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif dengan data yang dipergunakan adalah data sekunder yaitu data yang mendukung keterangan atau menunjang kelengkapan data primer yang diperoleh dari perpustakaan. Analisa data yang digunakan analisis normatif yaitu data yang terkumpul dituangkan dalam bentuk uraian logis dan sistematis. Selanjutnya dianalisis untuk memperoleh kejelasan penyelesaian masalah, kemudian ditarik kesimpulan secara deduktif yaitu dari hal yang bersifat umum menuju ke hal yang bersifat khusus. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan yaitu; 1) Kedudukan anak luar nikah menurut Hukum Islam didasarkan pada nasab sebagai legalitas hubungan kekeluargaan yang berdasarkan hubungan darah akibat dari pernikahan yang sah atau nikah fasid atau senggama subhat. Konsekwensinya adalah tidak ada hubungan nasab anak dengan bapak biologisnya, tidak ada hak dan kewajiban antara anak dan bapak biologisnya, baik dalam bentuk nafkah, waris dan lain sebagainya. Bila kebetulan anak itu adalah perempuan, maka bapak biologisnya tidak dapat untuk menjadi wali sehingga yang dapat menjadi wali anak luar nikah hanya khadi (Wali Hakim). 2) Status hak waris anak luar nikah menurut Hukum Islam dan perundangan di Malaysia hanya mempunyai hubungan saling mewaris dengan ibunya dan keluarga dari pihak ibunya. Namun demikian, perlu adanya sistem kewarisan Islam yaitu lembaga hibah dalam bentuk pemberian dari ayah biologisnya dan bisa juga wasiat dari bapak kandung/biologisnya. Kata Kunci : Fiqh Mawaris, Hak Waris, Anak Luar Nikah
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Syariah dan Hukum > Hukum (Umum) |
Depositing User: | UPT Perpustakaan Pusat |
Date Deposited: | 11 Sep 2019 01:19 |
Last Modified: | 11 Sep 2019 01:19 |
URI: | http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/4474 |
Actions (login required)
View Item |