TINJAUAN HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP HAPUSNYA PIDANA BAGI KORBAN PERAMPOKAN YANG MELAKUKAN PEMBUNUHAN PADA PELAKU PERAMPOKAN

Surya Tama, Ema (2025) TINJAUAN HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP HAPUSNYA PIDANA BAGI KORBAN PERAMPOKAN YANG MELAKUKAN PEMBUNUHAN PADA PELAKU PERAMPOKAN. Undergraduate Thesis thesis, UIN Raden Fatah Palembang.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (243kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (216kB) | Preview
[img] Text
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (431kB) | Request a copy
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (696kB) | Request a copy
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (695kB) | Request a copy
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (163kB) | Request a copy
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (281kB) | Preview

Abstract

Skripsi ini berjudul “Tinjauan Hukum Pidana Islam terhadap Hapusnya Pidana bagi Korban Perampokan yang Melakukan Pembunuhan terhadap Pelaku Perampokan.” Maraknya kasus begal di Indonesia kerap menimbulkan dilema hukum, terutama saat korban membela diri hingga menyebabkan kematian pelaku. Hal ini memunculkan perdebatan apakah tindakan tersebut termasuk pembelaan diri yang sah atau tetap dikategorikan sebagai tindak pidana. Rumusan masalah yang pertama dalam penelitian ini yakni; Pertama, Tinjauan Hukum Pidana Islam Terhapat Hapusnya Pidana Bagi Korban Perampokan Yang Melakukan Pembunuhan Pada Pelaku Perampokan. Kedua Tinjauan Hukum Pidana Positif Bagi Korban Perampokan Yang Melakukan Pembunuhan Pada Pelaku Perampokan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif dengan pendekatan studi kepustakaan, mengkaji literatur hukum Islam dan hukum pidana positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam hukum pidana positif, korban dapat dibebaskan dari jerat hukum jika terbukti bertindak dalam pembelaan diri yang sah sesuai Pasal 49 KUHP. Demikian pula dalam hukum Islam, korban yang membela diri hingga membunuh pelaku Perampokan tidak mendapatkan hukuman jika memenuhi syarat darurat dan proporsionalitas dalam tindakan. Namun, dalam praktiknya, penerapan hukum masih menghadapi tantangan, seperti kurangnya pemahaman aparat hukum dan masyarakat mengenai prinsip pembelaan diri. Penelitian ini menyarankan agar sistem hukum Indonesia lebih memperjelas penerapan alasan pembenar dalam kasus pembelaan diri agar tidak terjadi kriminalisasi terhadap korban kejahatan. Selain itu, pendekatan hukum pidana Islam dapat menjadi rujukan dalam perumusan kebijakan hukum nasional terkait perlindungan terhadap korban yang bertindak dalam kondisi darurat.

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Uncontrolled Keywords: Hukum Pidana Islam, Pembelaan Diri, Hirabah, Hukum Pidana Positif, Pasal 49 KUHP
Subjects: Syariah dan Hukum > Hukum Pidana Islam
Syariah dan Hukum > Hukum (Umum)
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74231 - Hukum Pidana Islam (Jinayah)
Depositing User: Ema Surya Tama 2120103042
Date Deposited: 30 Jun 2025 04:38
Last Modified: 30 Jun 2025 04:38
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/47497

Actions (login required)

View Item View Item