ROHANI, ROHANI (2016) KONSEP TAWAKAL MENURUT SYEIKH ABDUL QADIR JAELANI. Diploma thesis, UIN RADEN FATAH PALEMBANG.
Full text not available from this repository.Abstract
Skripsi ini berjudul “Konsep Tawakal Menurut Syeikh Abdul Qadir Jaelani”. Dalam kehidupan ini sebagian orang telah memahami makna tawakal yang sebenarnya akan tetapi sebagian orang lainnya keliru terhadap makna tawakal. Dalam ajaran Islam tawakal adalah landasan atau tumpuan terakhir dalam suatu usaha atau perjuangan. Baru berserah diri kepada Allah SWT setelah menjalankan ikhtiar. Tawakal haruslah ditujukan kepada Dzat Yang Maha sempurna tapi dalam realitanya ada yang meletakkan tawakal kepada selain Allah SWT. Kesalahan dalam tawakal tersebut menyebabkan kesalahan fatal dalam agama bahkan terjerumus ke dalam kesyirikan. Sikap dalam memahami dan memaknai tawakal inilah yang diluruskan kembali oleh Syeikh Abdul Qadir Jaelani. Yang menjadi perumusan masalah yaitu bagaimana konsep tawakal menurut Syeikh Abdul Qadir Jaelani? Bagaimana implementasi konsep tawakal menurut Syeikh Abdul Qadir Jaelani? Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan dengan menggunakan metode deskriptif analisis yaitu menganalisis, menggambarkan dan menggali lebih dalam terhadap pokok pembahasan penelitian. Teknik yang digunakan untuk menggumpulkan data adalah dengan membaca dan menela’ah literatur dan buku-buku yang berhubungan serta menunjang penelitian. Kemudian analisa data dilakukan setelah mengamati teks-teks yang relevan dengan masalah penelitian. Setelah mengamati sumber data yang diperoleh dari buku-buku dan tulisan-tulisan yang berkaitan dengan penelitian baru kemudian melalui metode deskriptif analisis dapat ditarik kesimpulan secara deduktif, data yang umum menjadi bersifat khusus, data inilah yang merupakan hasil penelitian. Kesimpulan yang di dapat dari hasil penelitian ini bahwa pemikiran tawakal menurut Syeikh Abdul Qadir Jaelani adalah menyerahkan urusan kepada Allah SWT sembari berusaha sekuat tenaga. Tawakal yang sempurna adalah memotong hubungan atau penyandaran kepada selain Allah SWT sehingga keadaan hatinya senantiasa kontak dengan Allah SWT bukan dengan sebab atau usaha, sedangkan badannya melakukan usaha. Membebaskan hati dan batin dari daya dan kekuatan untuk kemudian berserah diri kepada Allah SWT. Tegasnya Tawakal berarti memutuskan hati dari tali perantara tuhan-tuhan selain Allah SWT. Dalam mengimplementasikan tawakal menurutnya manusia harus memantapkan hati pada pijakan tauhid. Tawakal seseorang hamba dianggap benar jika di dalam hatinya tidak terdapat unsur syirik, manusia harus bertobat dari perbuatan syirik yaitu meletakkan tawakal kepada selain Allah SWT. Mewujudkan tawakal dengan berusaha semaksimal mungkin sembari tidak bersandar kepada usahanya. Kemudian mendekatkan diri kepada-Nya, sehingga ketika manusia telah merasakan karunia-Nya maka manusia akan dapat melahirkan sikap tegar, tenang dan ridha akan keputusan yang Allah SWT berikan, baik menerima keberhasilan maupun kegagalan karena Allah SWT Maha Mengetahui mana yang terbaik untuk hambanya. Keadaan seseorang yang telah mengimplementasikan tawakal menurut Syeikh Abdul Qadir Jaelani ada tiga tingkatan yaitu tawakal, taslim dan tafwidh.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | 100 Filsafat dan Psikologi > 140 Filsafat (Umum) |
Divisions: | Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences |
Depositing User: | UPT Perpustakaan Pusat |
Date Deposited: | 06 Jul 2021 08:59 |
Last Modified: | 06 Jul 2021 08:59 |
URI: | http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/8947 |
Actions (login required)
View Item |