Robial, M (2022) PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ADAT PEMBERIAN PELANGKAH DALAM PERNIKAHAN DI DESA BANGUN SARI KECAMATAN BABAT TOMAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN. Undergraduate Thesis thesis, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang.
Text
revisi 1-4.docx Download (2MB) |
Abstract
Hasil penelitian yang telah dilakukan Penelitian ini berjudul Persepsi Masyarakat Terhadap Adat Pemberian Pelangkah Dalam Pernikahan di desa Bangun Sari Kecamatan Babat Toman Kabupaten Musi Banyuasin pokok permasalahan dari penelitian ini adalah: 1) bagaimana prosesi pelaksanaan adat pemberian uang pelangkah dalam pernikahan di desa Bangun Sari kecamatan Babat Toman kabupaten Musi Banyuasin, 2) apa saja makna simbol yang terkandung dalam Adat Pemberian Pelangkah . Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana prosesi upacara adat pemberian Pelangkah dan apa makna simbol yang terkandung dalam pemberian Pelangkah ini. Penelitian ini menggunakan teori simbol dan pendekatan antropologi dan sosilogi untuk mengungkapkan makna dari simbol yang terkandung dalam adat pemberian Pelangkah. Dengan menggunakan teori simbol peneliti berharap dapat mengetahui bagaimana Persepsi masyarakat setempat terhadap adat dan makna simbol yang ada pada adat pemberian Pelangkah, yang mana dalam pembahasan pada penelitian ini peneliti akan membahas mengenai makna simbol yang terkandung pada adat pemberian Pelangkah dalam pernikahan. Hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu adat pemberian Pelangkah dalam pernikahan. Merupakan adat yang dilakukan oleh masyarakat desa Bangun Sari, dimana jika ada calon pengantin perempuan atau sang adik yang ingin melangkahi kakaknya untuk menikah, maka sang adik harus memberikan pelangkahan yang berupa barang berharga ataupun dalam bentuk lainya. dengan di adakannya adat pemberian Pelangkah, masyarakat Bangun Sari percaya bahwa sang adik yang melangkahi dan sang kakak yang dilangkahi terutama sang kakak (perempuan) akan terhindar dari balak atau musibah yang akan datang dikemudian hari. Adat ini dilakukan dikediaman pihak mempelai pengantin perempuan yaitu tepatnya sebelum kedua calon pengantin melakukan ijab dan kabul, prosesinya dilakukan dengan beberapa tahapan pelaksanaan dan bahan perlengkapan, seperti seperti tata cara sang adik sungkeman meminta restu sang kakak yang dilangkahi dan setusnya. Makna simbol ada pada adat pemberian Pelangkah dalam pernikahan di desa Bangun Sari ini ada dua yaitu: simbol berupa benda seperti tebu wulung, benang lawe ayam ingkung dan tanda mata. Kedua, simbol berupa tindakan manusia seperti sebagai rasa penghormatan dari adik perempuan kepada kakak laki-laki maupun perempuan yang dilangkahi, menghilangkan halangan atau musibah karena melangkahi, untuk menjaga perasaan sesama saudaranya yang dilangkahi dengan cara pemberian sebuah tanda mata (uang pelangkahan) dan saling mendo’akan antara kakak dan adiknya. Kata Kunci: Persepsi Massyarakat Terhadap Adat Pemberian pelangkah Dalam Pernikahan, di desa Bangun Sari
Item Type: | Thesis (Undergraduate Thesis) |
---|---|
Subjects: | 300 Ilmu sosial, Sosiologi dan Antropologi > 300 Ilmu Sosial (Umum) Adab dan Humaniora > Sejarah Peradaban Islam |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > 80230 - Sejarah Peradaban Islam (S1) |
Depositing User: | M. ROBIAL 1634200024 |
Date Deposited: | 15 Dec 2022 02:03 |
Last Modified: | 15 Dec 2022 02:03 |
URI: | http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/24057 |
Actions (login required)
View Item |